Ragam Jurus Indonesia Re Genjot Keterbukaan Informasi di Era Digital

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Indonesia Re mendukung upaya keterbukaan informasi pemerintah. Hal ini dilakukan Indonesia Re dengan melakukan berbagai inovasi.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Jan 2025, 19:56 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2025, 19:30 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Dari sisi domestik, aktivitas konsumsi diperkirakan akan menguat pada 2024. Hal itu sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat, inflasi yang terkendali, dan meningkatnya penciptaan lapangan kerja. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara atua BUMN, Indonesia Re mendukung upaya keterbukaan informasi pemerintah. Hal ini dilakukan Indonesia Re dengan melakukan berbagai inovasi. 

Pertama, Indonesia melakukan Digitalisasi Layanan Informasi, melalui pengembangan website Perusahaan dan PPID, pembuatan aplikasi PPID, dan optimalisasi media sosial untuk memberikan layanan informasi yang jelas dan cepat serta mudah diakses oleh publik.

Kedua, Program ‘Indonesia Re Mengajar’, yang meningkatkan literasi perasuransian untuk Masyarakat khususnya para pelajar dan mahasiswa.Majalah ‘ReInfokus’ dan Kanal Podcast ‘Reinpodcast’ memperkuat literasi dan inklusi asuransi dan reasuransi di masyarakat.

Ketiga, Kantor Layanan Informasi Publik. Ini merupakan layanan walk in untuk menerima, memproses, dan memberikan tanggapan atas permintaan informasi dari masyarakat.Indonesia Re juga terus berkomitmen untuk dapat memenuhi kewajiban sebagai badan publik dengan memberikan kebutuhan informasi yang terupdate kepada masyarakat secara berkala. Langkah ini sejalan dengan tujuan utama untuk mendukung tata kelola Perusahaan yang transparan, akuntabel, dan inklusif.

Atas upaya tersebut, Indonesia Re meraih penghargaan pada Malam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2024 sebagai “BUMN Informatif” dari Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia.

Penghargaan ini diberikan untuk mengapresiasi badan publik dalam menerapkan keterbukaan informasi publik sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP).

Robbi Yanuar Walid, Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM dan Corporate Secretary Indonesia Re, menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini.

“Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim Indonesia Re dalam menjunjung prinsip transparansi dan akuntabilitas. Sebagai BUMN, kami memiliki tanggung jawab untuk memberikan layanan informasi yang berkualitas kepada publik. Kami juga terus berinovasi melalui digitalisasi sistem layanan reasuransi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses bisnis serta penguatan literasi dan informasi mengenai industri perasuransian kepada masyarakat melalui berbagai program kegiatan yang telah dijalankan sepanjang tahun,” ujar Robbi dikutip Minggu (5/1/2025).

 

 

Konsistensi dalam Keterbukaan Informasi

Ilustrasi asuransi
Ilustrasi asuransi. (Foto By AI)

Ketua Komisi Informasi Pusat RI, Donny Yoesgiantoro, memberikan apresiasi kepada Indonesia Re dan badan publik lainnya yang konsisten dalam keterbukaan informasi.

“Tahun ini, kami memonitor dan mengevaluasi 363 badan publik dari berbagai kategori. Sebanyak 162 badan publik meraih predikat Informatif, naik signifikan dibandingkan 139 badan publik pada 2023. Hal ini menunjukkan peningkatan komitmen badan publik, termasuk BUMN, dalam menerapkan prinsip keterbukaan. Kami berharap penghargaan ini dapat memotivasi badan publik lainnya untuk terus meningkatkan pelaksanaan UU KIP,” jelas Donny.

Dalam kesempatan yang sama, Nunik Purwanti, Sekretaris Komisi Informasi Pusat RI, menekankan  pentingnya keterbukaan informasi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

“Keterbukaan informasi adalah pilar penting dalam mendukung good governance dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Penghargaan ini bukan hanya simbol, tetapi juga pengingat bahwa transparansi dan akuntabilitas adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ungkap Nunik.

 

 

Indonesia Re Perkuat Penerapan Good Corporate Governance

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Kendati perekonomian Indonesia relatif masih resilien, Menkeu tetap menyampaikan bahwa pemerintah tetap mewaspadai adanya turbulensi global yang terjadi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Reasuransi Indonesia Utama atau Indonesia Re membuktikan komitmennya terhadap keberlanjutan dan praktik bisnis yang bertanggung jawab. Indonesia Re terus mendorong inovasi dan kolaborasi strategis dengan mitra-mitra strategis guna menciptakan lingkungan bisnis yang transparan, berintegritas, dan kompetitif.

Corporate Secretary Indonesia Re, Aji Irawan mengatakan, kematangan Good Corporate Governance (GCG) bukan hanya tentang kepatuhan regulasi, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan serta berkontribusi pada keberlanjutan bisnis dan pembangunan ekonomi nasional.

Atas upaya tersebut, Indonesia Re meraih penghargaan dalam ajang Indonesia Good Corporate Governance Award 2024 (CGPI Award 2024).

"Penghargaan ini merupakan bukti konsistensi Indonesia Re dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami percaya, tata kelola yang baik adalah fondasi utama bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (16/12/2024).

Dengan Indonesia Re meraih penghargaan Indonesia Trusted Companies 2024, menegaskan komitmen perusahaan terhadap prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan etika dalam tata kelola perusahaan.

 

Berbagi  Praktik Terbaik

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pernyataan tersebut menanggapi pandangan fraksi terhadap asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen hingga 5,7 persen dalam Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN Tahun 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indonesia Good Corporate Governance Award 2024 juga menjadi ajang berbagi praktik terbaik dan pengalaman sukses dalam meningkatkan kematangan GCG. Proses menuju kematangan GCG mencakup empat tahap, yaitu Awareness, Adoption, Integration, dan Optimization. Dengan kematangan yang telah dicapai, perusahaan seperti Indonesia Re mampu memperkuat daya saing global, reputasi, dan memberikan dampak positif bagi pemangku kepentingan.

Keikutsertaan Indonesia Re dalam penghargaan ini juga menjadi bukti komitmennya terhadap keberlanjutan dan praktik bisnis yang bertanggung jawab. Indonesia Re terus mendorong inovasi dan kolaborasi strategis dengan mitra-mitra strategis guna menciptakan lingkungan bisnis yang transparan, berintegritas, dan kompetitif.

Dengan penghargaan ini, Indonesia Re akan terus berupaya memperkuat penerapan GCG di sektor reasuransi dan mendukung terciptanya tata kelola yang transparan dan akuntabel di industri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya