Indonesia Diterima Jadi Anggota Penuh Blok Negara Berkembang BRICS

BRICS dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok pada 2009, dan Afrika Selatan ditambahkan pada tahun 2010. Tahun lalu, aliansi tersebut diperluas hingga mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Jan 2025, 10:34 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2025, 10:25 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono dan sejumlah pemimpin negara/utusan khusus berpose saat menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia, Kamis, (24/10/2024).
Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono dan sejumlah pemimpin negara/utusan khusus berpose saat menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia, Kamis, (24/10/2024). (Alexander Nemenov, Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akhirnya diterima menjadi anggota penuh blok ekonomi negara-negara berkembang BRICS. Hal ini diumumkan oleh Brasil yang merupakan ketua dari blok tersebut pada Senin waktu setempat.

Dikutip dari Associated Press, Selasa (7/1/2025), Kementerian Luar Negeri Brasil menyebutkan bahwa pencalonan Indonesia sebenarnya telah disetujui oleh para pemimpin BRICS pada Agustus 2023.

Namun, Indonesia dengan negara dengan populasi terpadat keempat di dunia ini memilih untuk bergabung secara resmi dengan BRICS  setelah pembentukan pemerintahan yang baru terpilih tahun lalu.

“Pemerintah Brasil menyambut baik masuknya Indonesia ke dalam BRICS,” kata pemerintah Brasil dalam sebuah pernyataan.

“Dengan populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki komitmen yang sama dengan anggota lainnya untuk mereformasi lembaga tata kelola global dan memberikan kontribusi positif untuk memperdalam kerja sama Selatan-Selatan.”

BRICS dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok pada 2009, dan Afrika Selatan ditambahkan pada tahun 2010. Tahun lalu, aliansi tersebut diperluas hingga mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab.

Arab Saudi telah diundang untuk bergabung tetapi belum bergabung.

Turki, Azerbaijan, dan Malaysia telah secara resmi mengajukan permohonan untuk menjadi anggota dan beberapa negara lain telah menyatakan minatnya.

Organisasi ini dibentuk sebagai penyeimbang bagi Kelompok G7, yang terdiri dari negara-negara maju.

Namanya berasal dari istilah ekonomi yang digunakan pada awal tahun 2000-an untuk menggambarkan negara-negara berkembang yang diperkirakan akan mendominasi ekonomi global pada tahun 2050.

Menlu Sugiono Paparkan Tahapan Indonesia Masuk BRICS pada Rapat Kerja Komisi I DPR RI

Menlu Sugiono di Peluncuran Prangko Edisi Khusus "75 Years of Indonesia and the US Diplomatic Relations. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)
Menlu Sugiono di Peluncuran Prangko Edisi Khusus "75 Years of Indonesia and the US Diplomatic Relations. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) mengadakan Rapat Kerja dengan Menteri Luar Negeri RI pada Senin (2/12/2024) membahas sejumlah agenda, salah satunya mengenai tahapan Indonesia untuk bergabung bersama BRICS.

Menurut Menlu Sugiono, ada mekanisme suatu negara diterima jadi anggota BRICS.

 "Pertama kita menyampaikan intentions kita untuk bergabung dengan BRICS. Kemudian dicatat sebagai negara yang tertarik atau interested country," kata Menlu Sugiono dalam paparannya.

"Dari situ nanti dibahas oleh BRICS members menjadi prospective member. Kemudian nanti ada tahapannya lagi: invited member. Yang berikutnya adalah member state."

Menurut Menlu Sugiono, saat Indonesia menghadiri KTT di Kazan ada kondsi yang berbeda bahwa ada yang disebut dengan istilah partner.

 

Banyak Dibantu

"13 partner countries. Ini sebelumnya belum pernah ada. Namun, ini bisa saya sampaikan di sini bahwa excitement untuk menerima Indonesia itu ada dan saya kira sangat besar. Secara umum tidak ada keberatan."

"Kurang lebih dua bulan lalu bahwa saya mendapat informasi negara negara BRICS itu tidak berencana menerima negara baru sebagai anggota."

"Tetapi kita menyampaikan intensi kita bergabung dengan BRICS, original members ini semuanya menyambut baik bahkan saya juga sempat bicara dengan Presiden Putin dan Menteri Luar Negeri Laprov bahw mereka akan membantu Indonesia ke BRICS dan bisa mempercepat prosesnya."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya