Liputan6.com, Jakarta - Brandon Ganch, yang dikenal dengan nama online MadFientist, memutuskan pensiun dini pada usia 34 tahun pada 2016 setelah menabung secara agresif dan mengelola pengeluaran dengan sangat hemat.
Namun, setelah menjalani gaya hidup ini selama beberapa waktu, dia menyadari terlalu berhemat justru membuat dirinya dan istrinya tidak bahagia.
Advertisement
Baca Juga
"Saat itu kami tinggal di hutan Vermont dan menabung 70% dari pendapatan kami," kata Brandon Ganch dalam podcast Afford Anything.
Advertisement
"Kami berhasil mencapai tujuan finansial, tetapi kami merasa kekurangan, dan itu tidak membuat kami bahagia." Dikutip dari CNBC pada Rabu (15/1/2025).
Perubahan Gaya Hidup Setelah Pensiun
Kini, Ganch, yang tinggal di Skotlandia bersama istri dan dua anaknya, lebih santai dalam mengelola keuangannya. Dia lebih memprioritaskan pengeluaran yang meningkatkan kualitas hidup keluarganya, seperti membeli rumah yang ia sebut sebagai "kemewahan murni."
"Saya menikmati kepemilikan rumah untuk pertama kalinya dalam hidup saya," ujar Ganch.
"Saya tidak membiarkan biaya membuat saya stres. Saya tahu akan ada pengeluaran, tetapi itu bukan masalah besar lagi."
Perubahan pola pikir ini didorong oleh buku Die with Zero karya Bill Perkins, yang menekankan pentingnya menyeimbangkan kemandirian finansial dengan menikmati pengalaman hidup saat ini. Ganch mengaku menyesal telah melewatkan beberapa momen di masa mudanya, seperti pesta bujangan yang dihindarinya karena biaya tiket pesawat yang mahal.
“Saya tidak ingin melewatkan pengalaman serupa lagi,” kata dia.
"Anda harus memaksimalkan kebahagiaan, bukan hanya kekayaan bersih."
Pelajaran dari Pengalaman Orang Lain
Pengalaman Ganch sejalan dengan kisah Alex Trias, yang pensiun di usia 41 tahun dan pindah ke Portugal. Trias mengungkapkan obsesinya terhadap investasi membuatnya kehilangan banyak kebahagiaan.
“Penyesalan terbesar saya bukanlah pengeluaran, tetapi cara berpikir saya,” ujar Trias. Ia menyarankan agar orang fokus pada kebiasaan baik daripada terlalu memikirkan hasil keuangan jangka pendek.
Hal serupa diungkapkan Sam Dogen, pendiri Financial Samurai, yang pensiun pada usia 34 tahun dengan kekayaan bersih USD 3 juta. Meski tidak menyesali keputusannya, Dogen merasa ia bisa bekerja sedikit lebih lama untuk menabung lebih banyak dan menjelajahi peluang baru.
Pesan untuk Generasi Muda
Cerita-cerita ini mengingatkan kalau kemandirian finansial adalah hal yang penting, tetapi menemukan keseimbangan antara menabung dan menikmati hidup juga sama berharganya.
Ganch menyimpulkan dengan pesan sederhana: "Jangan hanya fokus pada kekayaan bersih. Pastikan Anda juga menikmati perjalanan hidup Anda."
Advertisement
3 Tips Efektif Mengajarkan Anak Menabung Sejak Dini
Sebelumnya, menabung adalah kebiasaan yang sangat penting untuk diajarkan kepada anak sejak dini. Dengan menanamkan kebiasaan menabung ini, anak-anak akan belajar memahami nilai uang, mengelola keuangan pribadi, dan merencanakan masa depan mereka.
Berikut ini adalah tiga tips efektif untuk mengajarkan anak menabung:
1. Berikan Contoh yang Baik
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjadi contoh yang baik dalam hal menabung. Tunjukkan kepada anak bagaimana Anda menabung, baik itu dengan memasukkan uang ke dalam celengan, tabungan bank, atau investasi. Jelaskan kepada mereka tujuan dari menabung dan bagaimana hal itu dapat membantu mencapai impian atau kebutuhan di masa depan.
2. Buatkan Celengan Khusus
Memberikan anak celengan khusus adalah cara yang menyenangkan dan visual untuk mengajarkan menabung. Pilih celengan yang transparan agar anak bisa melihat uang mereka bertambah seiring waktu.
Dorong mereka untuk menyisihkan sebagian dari uang saku atau hadiah yang mereka terima ke dalam celengan tersebut. Anda juga bisa membuat sistem reward sederhana, seperti memberikan stiker atau pujian setiap kali mereka berhasil menabung sejumlah tertentu.
3. Ajarkan Perencanaan Keuangan
Ajarkan anak tentang pentingnya merencanakan keuangan mereka. Mulailah dengan tujuan jangka pendek yang sederhana, seperti menabung untuk mainan atau buku yang mereka inginkan. Bantu mereka membuat rencana menabung dengan menentukan berapa banyak yang perlu disisihkan setiap minggu atau bulan. Diskusikan juga tentang prioritas dan bagaimana memilih antara kebutuhan dan keinginan.
Dengan mengikuti tiga tips ini, Anda dapat membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan menabung yang baik sejak dini. Kebiasaan ini tidak hanya bermanfaat untuk masa kecil mereka, tetapi juga akan menjadi dasar yang kuat untuk pengelolaan keuangan yang sehat di masa dewasa.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement