Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja Rokan telah menyumbang Rp 115,79 triliun ke kas negara sejak 2021 hingga 2024 lalu. Capaian ini diperoleh sejak Pertamina mengambil alih kembali WK Rokan.
Vice President Finance Pertamina Hulu Rokan Hendra A Ghifari menyebut, catatan Rp115,79 triliun merupakan angka kontribusi PHR sejak alih kelola WK Rokan pada Agustus 2021.
Baca Juga
“PHR berkomitmen untuk terus menjaga kinerja perusahaan dan keuangan yang baik melalui pengelolaan yang profesional dan transparan. Sehingga, kami bisa terus memberi kontribusi maksimal bagi ketahanan energi dan perekonomian negara,” ungkap Hendra dalam keterangannya, Sabtu (25/1/2025).
Advertisement
Dia menambahkan, selain pendapatan bagian negara, kontribusi besar juga datang dari penyetoran pajak yang meliputi Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Daerah.
Atas ketaatan pajak tersebut, PHR mendapat beragam apresiasi baik dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) maupun pemerintah daerah setempat sebagai stakeholder wilayah operasi PHR. Antara lain, Tax Award dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta atas komitmen PHR terhadap praktik bisnis bertanggungjawab karena berkontribusi sebagai salah satu perusahaan pembayar pajak terbesar di Indonesia.
Sementara di Tingkat daerah, PHR belum lama ini mendapat Pekanbaru Tax Award 2024 dari Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru. PHR dinilai sebagai salah satu Perusahaan berkontribusi besar pada Pembangunan daerah atas kepatuhan dan ketepatan waktu membayar pajak.
"Apresiasi ini didapat secara beruntun setelah pada 2023 lalu PHR mendapatkan apresiasi serupa," kata Hendra.
Penghargaan tersebut melengkapi apresiasi serupa pada tahun-tahun sebelumnya di Tingkat daerah. Diantaranya Tax Award dari KPP Pratama Bengkalis pada tahun 2022 dan mendapat posisi Terbaik 1 atas Pajak Air Tanah tahun 2022 dari Walikota Dumai.
Capaian Lifting Minyak PHR
Sebelumnya, Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan, sebagai kontraktor kerja sama (KKS) Hulu Migas yang beroperasi di 7 kabupaten/kota di provinsi Riau mencatatkan lifting minyak hingga akhir tahun 2024 mencapai 58 juta barel selama tahun 2024. Keseluruhan minyak tersebut selanjutnya disalurkan ke kilang domestik milik Pertamina.
Sejak alih kelola WK Rokan, diketahui PHR membukukan angka 1.539 tajak sumur baru guna mendukung ketahanan energi nasional, di akhir tahun ini PHR menghasilkan Produksi di atas 160.000 barel minyak per hari.
Kontribusi utama Produksi berasal dari pemboran sumur baru, dan pelaksanaan pekerjaan workover dan well intervention. PHR melakukan berbagai upaya dalam menjaga produksi dengan berbagai inovasi dan teknologi guna meningkatkan produksi sumur-sumur minyak di WK Rokan.
EVP Upstream Business PT Pertamina Hulu Rokan WK Rokan, Andre Wijanarko mengapresiasi seluruh jajaran pekerja yang bekerja keras selama tahun 2024 sampai dengan proses lifting akhir tahun.
"Kami terus berupaya meningkatkan produksi dengan menerapkan praktik-praktik dan kinerja terbaik serta menggunakan teknologi terkini dalam operasi,” ungkapnya.
Selama tahun 2024 PHR juga sukses melakukan Fracturing di sumur konvensional dan Multi Stage Fracturing di sumur horizontal,melaksanakan pemboran eksplorasi sumur Migas Non Konvensional (MNK) Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1 yang membuktikan potensi Minyak, serta teknologi-teknologi yang sebelumnya sudah diandalkan seperti steamflood dan waterflood.
Sebagaimana disampaikan oleh pemerintahan Presiden Prabowo, Indonesia diharapkan untuk dapat melaksanakan swasembada energi. Oleh karena itu PHR sebagai tulang punggung hulu migas akan tetap berproduksi secara maksimal dan menjadi kontributor utama kebutuhan energi nasional.
Advertisement
Produksi 2.350 BOPD dari Sumur Pertama Pinang East
Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali mencatatkan prestasi dalam sektor hulu migas menjelang akhir 2024,. PHR berhasil memproduksi 2.350 barel minyak per hari (BOPD) dari sumur eksplorasi pertama Lapangan Pinang East, Wilayah Kerja (WK) Rokan.
Lapangan minyak yang terletak di bagian Utara Blok Rokan ini pertama kali ditemukan pada 2023 dan mulai berproduksi Desember 2024.
"Keberhasilan produksi sumur Pinang East #1 merupakan bukti kerja keras dan dedikasi tim Operasi dan Pengembangan Sumur PHR dalam mengembangkan potensi cadangan migas baru di Blok Rokan,” Eksekutif Vice President (EVP) Upstream Business Pertamina Hulu Rokan, Andre Wijanarko seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (23/12/2024).
Ia menambahkan, pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dan arahan dari SKK Migas sehingga pelaksanaan pemboran eksplorasi berjalan dengan baik dan mendapatkan penemuan.
“Kami optimis bahwa pencapaian ini akan menjadi kontribusi yang signifikan dalam mendukung target lifting minyak nasional," tutur dia.
Andre menegaskan, PHR berkomitmen untuk terus berinovasi guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi, serta mengembangkan teknologi baru untuk eksplorasi dan produksi migas.
Konsistensi
Sebagai bagian dari upaya pengembangan lanjutan jangka panjang Lapangan Pinang East, PHR akan melakukan koordinasi yang intensif dengan masyarakat sekitar dan instansi terkait dalam hal pembebasan lahan, sehingga diharapkan bisa mendukung usaha pengembangan lapangan untuk peningkatan produksi.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus turut mengapresiasi prestasi yang diraih PHR. Dikatakan Rikky, di tengah kesibukan akhir tahun, PHR membuktikan konsistensi dalam mengejar pencapaian produksi dan efisiensi.
“Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan potensi besar yang dimiliki Lapangan Pinang East, tetapi juga menegaskan komitmen PHR dalam mendukung pencapaian produksi migas nasional,” ujar Rikky.
Advertisement