Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian telah memberikan arahan kepada Perum Bulog untuk membeli gabah setara dengan 3 juta ton beras.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga
Wakil Menteri Pertanian, yang dikenal dengan sapaan Mas Dar, mengimbau Bulog agar aktif menyerap gabah dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu Rp6.500 per kilogram, terutama di tengah musim panen yang sudah dimulai di beberapa wilayah.
Advertisement
Mas Dar menyampaikan bahwa dengan alokasi anggaran sebesar Rp 3 triliun, kebijakan Harga Pembelian Pemerintah yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
"Dengan anggaran ini, kita tidak hanya menjamin pendapatan petani, tetapi juga melindungi anggaran pertanian yang mencapai Rp149 triliun. Anggaran ini dialokasikan untuk subsidi pupuk, benih, irigasi, dan peralatan mesin pertanian," ujar Wamentan Sudaryono setelah menghadiri Rapat Kerja Nasional bersama Bulog di Jakarta, Minggu (25/1/2025).
Sederet Upaya Kementan
Wamentan Sudaryono menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan produksi pangan, termasuk melalui Program Penambahan Areal Tanam (PAT) yang memperluas lahan tanam.
Pada tahun 2024, Kementan berencana mengolah 1,7 juta hektare lahan yang memungkinkan panen dua kali setahun.
Sementara pada 2025, targetnya adalah menambah 2,5 juta hektare lahan tanam baru, dengan 500 ribu hektare di antaranya dikelola oleh TNI.
"Kita harus bekerja sama karena produksi terus meningkat. Penting bagi kita untuk segera mempercepat langkah-langkah yang mendukung target ini," kata Wamentan.
Â
Surplus Beras di 2025
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Wamentan Sudaryono menyatakan bahwa Indonesia diproyeksikan akan mengalami surplus gabah sebesar 7 juta ton pada Mei 2025, yang setara dengan 4 juta ton beras.
Surplus ini diharapkan dapat mendorong petani untuk terus meningkatkan produksi pangan guna mencapai swasembada pangan.
Selain fokus pada beras, pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada jagung. Polri ditugaskan untuk mendukung penanaman jagung demi memenuhi kebutuhan nasional dan ekspor.
Â
Advertisement
Pengawasan
Wamentan Sudaryono menekankan pentingnya pengawasan terhadap distribusi dan penyerapan gabah untuk mencegah penyimpangan yang dapat merugikan petani dan masyarakat.
Dia optimis bahwa upaya ini akan meningkatkan ketahanan pangan Indonesia, mengurangi ketergantungan pada impor, serta memperbaiki kesejahteraan petani.
Â
Â
Â
Â
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com