Gawat! 4.000 Developer Nakal Bikin Ratusan Ribu Sertifikat Terhambat

Secara bertahap, BTN mulai memproses sertifikat yang tidak diberikan ke konsumen oleh developer nakal. Pada kurun waktu 2019-2024, sebanyak 80 ribu sertifikat sudah rampung diproses. Sisanya, ditarget bisa rampung hingga penghujung 2027 mendatang.

oleh Arief Rahman H diperbarui 30 Jan 2025, 18:45 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 18:45 WIB
BTN Salurkan Lebih dari 735 Ribu Rumah Bersubsidi
Sebanyak 4.000 developer yang menjadi rekanan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN ternyata adalah pengembang nakal yang tidak memberikan sertifikat rumah ke pembeli. (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pengembang atau developer nakal turut menjadi perhatian. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 4.000 developer yang menjadi rekanan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mencatat sempat ada 120.000 sertifikat rumah yang belum diterbitkan oleh developer-developer nakal tersebut. Angka itu tercatat pada 2019 lalu.

"Jadi sebenarnya waktu kita ditugaskan Pak Menteri sejak 2019 kita menemukan hal ini yaitu terdapat ada 120 ribu rumah-rumah yang kita salurkan KPR lewat BTN belum memiliki sertifikat. Ada yang developernya raib, ada yang masih ada, sudah tidak tanggung jawab dan sebagainya. Kurang lebih ada 4 ribu proyek rumah atau 4 ribu developer," kata Nixon, dikutip Kamis (30/1/2025).

Secara bertahap, BTN mulai memproses sertifikat yang tertahan itu. Pada kurun waktu 2019-2024, sebanyak 80 ribu sertifikat sudah rampung diproses. Sisanya, ditarget bisa rampung hingga penghujung 2027 mendatang.

Tahapannya, 15.000 sertifikat akan diselesaikan pada 2025 ini. Kemudian, 15.000 sertifikat lainnya juga akan diproses pada 2026, tahun depan. Sementara itu, sisanya akan diproses pada 2027 mendatang.

"Kenapa ada yang cukup lama? teman-teman pasti nanya, karena memang ada yang sengketa hukum juga. Jadi ada double sertifikat, induknya, kemudian segala macam," tuturnya.

"Nah ini case ini terjadi pada umumnya adalah di developer-developer yang tidak bertanggung jawab atau ada kerjasama dengan notaris yang juga bermasalah," sambung Nixon.

 

Temuan Developer Nakal

BTN Salurkan Lebih dari 735 Ribu Rumah Bersubsidi
Sebanyak 4.000 developer yang menjadi rekanan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN ternyata adalah pengembang nakal yang tidak memberikan sertifikat rumah ke pembeli. . (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membongkar praktik pengembang atau developer nakal. Jumlahnya mencapai 4.000 pengembang rumah subsidi di berbagai titik di Indonesia.

Developer itu merupakan rekanan yang menggarap rumah subsidi yang diampu oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN. Developer tersebut tidak memberikan sertifikat rumah padahal cicilannya sudah dilunasi.

"Kurang lebih 10 hari yang lalu saya mendapat beberapa kertas yang saya lihat kok ini perlu perbaikan maksimal," kata Erick dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

"Ketika masyarakat yang membutuhkan rumah dan berusaha sudah menyicil dengan mati-matian dengan segala keringatnya. Ternyata banyak juga developer yang nakal. Dimana kadang-kadang bahkan sudah selesai menyicil sertifikatnya tidak didapatkan kembali," imbuhnya.

 

Ada 4 Ribu Developer Nakal

Pembangunan Sejuta Rumah Bersubsidi Masih Berlanjut
Sebanyak 4.000 developer yang menjadi rekanan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN ternyata adalah pengembang nakal yang tidak memberikan sertifikat rumah ke pembeli. . (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Dia mengaku sudah mendapat keterangan lengkap dari Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu. Bahkan secara bertahap sertifikat rumah yang belum terbit sudah diurus dengan dana pribadi BTN.

"Memang hal ini selama kepemimpinan Pak Nixon dan tim sudah terus dibersihkan. Karena ini tanggung jawab moral ya, bagaimana masyarakat yang berupaya mendapatkan rumah ternyata tidak mendapatkan haknya," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya