BKN Telusuri Karakteristik ASN yang Diperlukan Negara 20 ke Depan

BKN menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam upaya mendesain profil Aparatur Sipil Negara (ASN) yang relevan dan berdaya saing untuk 20 tahun ke depan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 08 Feb 2025, 20:30 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2025, 20:30 WIB
Hari Pertama Masuk, PNS DKI Jakarta Langsung Aktif Bekerja
Tantangan global dan perkembangan teknologi yang pesat menuntut ASN untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kompetensi.(Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan menelusuri kebutuhan kompetensi dan karakteristik Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk 20 tahun mendatang. Langkah ini dilakukan untuk menjawab tantangan perkembangan bangsa.

Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh, menjelaskan tantangan global dan perkembangan teknologi yang pesat menuntut ASN untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kompetensi.

"Kami ingin memastikan bahwa ASN tidak hanya siap menghadapi tantangan saat ini, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan di masa depan. Hasil penelitian BRIN akan menjadi fondasi penting dalam merancang profil ASN yang unggul dan berkelanjutan," ujar Zudan dalam keterangannya, Sabtu (8/2/2025).

Pada upaya tersebut, BKN menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam upaya mendesain profil Aparatur Sipil Negara (ASN) yang relevan dan berdaya saing untuk 20 tahun ke depan. Melalui kerja sama ini, BKN akan mengidentifikasi keterampilan, kompetensi, dan karakteristik ASN yang dibutuhkan dalam dua dekade mendatang.

Beberapa fokus utama meliputi penguatan literasi digital, peningkatan kapasitas kepemimpinan, serta pengembangan soft skills yang relevan dengan dinamika global.

Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan blueprint pengembangan ASN yang komprehensif dan terukur, sekaligus memperkuat peran ASN sebagai penggerak pembangunan nasional.

"Sinergi antara BKN dan BRIN ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa ASN Indonesia siap menghadapi era disrupsi teknologi dan perubahan global. Kami berkomitmen untuk menciptakan ASN yang tidak hanya profesional, tetapi juga visioner," tambah Zudan.

 

Manajemen Talenta

Hari Pertama Masuk, PNS DKI Jakarta Langsung Aktif Bekerja
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta melakukan tugas dinasnya di Balaikota, Jakarta, Senin (10/6/2019). PNS kembali berdinas di masing-masing instansinya pada hari pertama kerja usai libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1440 H. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Sebelumnya, Badan Kepegawaian Negara (BKN) terus memastikan realisasi pembangunan Manajemen Talenta ASN agar sistem merit berjalan efektif. Selain melakukan pembinaan sistem merit ke instansi pemerintah pusat dan daerah, BKN juga mengevaluasi penerapannya di seluruh instansi.

Kepala BKN Zudan Arif menjelaskan, implementasi manajemen talenta menjadi salah satu fokus utama BKN dalam mendukung pengembangan talenta dan karier ASN yang berbasis sistem merit.

Hingga akhir 2024, hasil pengawasan penerapan sistem merit terhadap 338 instansi pemerintah atau mencakup 52,8% instansi telah mendapatkan kategori “Baik” dan “Sangat Baik” dalam penilaian penerapan sistem merit yang dilakukan oleh BKN.

“Manajemen talenta bertujuan untuk mengidentifikasi, mengembangkan, mempertahankan, serta menempatkan talenta terbaik ASN di instansi pemerintah sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kinerja instansi," tegasnya, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (23/01/2025).

 

Percepatan Penerapan

"BKN akan terus mendorong percepatan penerapan sistem merit dan pengembangan manajemen talenta ASN di seluruh instansi pemerintah sebagai bagian dari komitmen untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dan berintegritas,” tambah dia.

Selain itu dalam implementasi manajemen talenta di instansi pemerintah, tercatat hingga 23 Januari 2025 ada 42 instansi pemerintah yang telah mengimplementasikan manajemen talenta.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 21 instansi telah mengisi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) menggunakan rencana suksesi, sedangkan sisanya sudah disetujui kebijakan dan sistem manajemen talentanya namun belum mengisi JPT melalui rencana suksesi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya