Ekspor Sumbang 30% PDB, Vietnam Rentan Tersengat Tarif Impor AS

Tahun lalu, dengan nilai ekspor barang senilai USD 142,4 miliar, Vietnam menjadi eksportir terbesar keenam ke AS setelah Meksiko, Tiongkok, Kanada, Jerman, dan Jepang.

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 25 Feb 2025, 13:40 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 13:40 WIB
Kapal Kontainer Terbesar di Dunia  Bakal Berlabuh di AS
Kapal Kontainer Terbesar di Dunia Bakal Berlabuh di AS (AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Vietnam dikhawatirkan menjadi salah satu negara yang rentan terkena dampak kebijakan baru tarif impor Amerika Serikat.

Mengutip US News, Selasa (25/2/2025) pada 2024 lalu ekspor barang Vietnam ke AS mencapai 30% dari produk domestik brutonya atau sebesar USD 468 miliar atau Rp7,6 kuadriliun, yang merupakan pangsa tertinggi di antara mitra dagang utama AS.

Tahun lalu, dengan nilai ekspor barang senilai USD 142,4 miliar, Vietnam menjadi eksportir terbesar keenam ke AS setelah Meksiko, Tiongkok, Kanada, Jerman, dan Jepang, menurut statistik perdagangan komoditas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sementara itu, Meksiko mengirim barang tiga kali lebih banyak daripada Vietnam ke AS, dengan total nilai ekspornya mencapai 27,6% dari PDB-nya yang lebih besar.

Sebagai perbandingan, ekspor China ke AS bernilai 2,5% dari PDB-nya, dan Jepang 3,7%.

Kerentanan Vietnam diperparah oleh ketidakseimbangan perdagangan yang besar saat pejabat AS mempelajari tarif timbal balik global, yang telah diamanatkan oleh Presiden AS Donald Trump untuk disiapkan pada bulan April mendatang.

Ekspor Vietnam yang sedang berkembang pesat, dikombinasikan dengan impor terbatas dari AS, menjadikannya mitra AS dengan surplus perdagangan terbesar keempat tahun lalu, lebih rendah dari China, 27 negara anggota UE, dan Meksiko, menurut data perdagangan AS.

Vietnam sempat mengalami lonjakan investasi asing setelah pemerintahan pertama Donald Trump memasuki masa perang dagang dengan China pada tahun 2018, karena perusahaan multinasional asing memindahkan pabrik dari China ke negara tetangganya di selatan untuk menghindari tarif.

Selain itu, Vietnam juga menjadi tuan rumah operasi utama Samsung Electronics dari Korea Selatan dan produsen kontrak Foxconn Taiwan.

Apple, pembuat chip Intel, dan raksasa alas kaki dan pakaian Nike termasuk di antara perusahaan AS yang bertaruh pada Vietnam sebagai pusat produksi barang yang sering diekspor ke AS.

Arus masuk investasi manufaktur yang besar telah mengubah Vietnam menjadi simpul utama dalam rantai pasokan global dan secara signifikan meningkatkan hubungan ekonominya dengan AS.

Trump Pastikan Tarif Impor AS ke Kanada dan Meksiko Berlaku Sesuai Jadwal

Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Ruang Oval, Gedung Putih, pada Senin (3/2/2025). (Dok. AP Photo/Evan Vucci)... Selengkapnya

residen Amerika Serikat Donald Trump memastikan bahwa tarif impor AS dari Kanada dan Meksiko akan diberlakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dilaporkan, Trump sempat ditanya apakah tarif impor yang sempat ditunda atas Kanada dan Meksiko akan segera berlaku kembali.

"Tarif diberlakukan tepat waktu, sesuai jadwal," ungkap Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, dikutip dari CNBC International, Selasa (25/2/2025).

"Jadi tarif akan diberlakukan, ya, dan kami akan menguasai banyak wilayah," ucap dia.

Pada 1 Februari 2025, Trump menandatangani perintah eksekutif lyang mengenakan tarif sebesar 25% atas produk dari Meksiko dan Kanada, serta bea masuk sebesar 10% atas impor sumber energi dari Kanada.

Trump mendasarkan perintah eksekutif tersebut pada dugaan kegagalan Meksiko dan Kanada untuk menghentikan kejahatan dan perdagangan narkoba di perbatasan AS masing-masing.

Sempat Ada Keputusan Penundaan

Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif setelah dilantik. (AFP)
Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif setelah dilantik. (AFP)... Selengkapnya

Namun, Trump menghentikan tarif baru tersebut dua hari kemudian, setelah Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau membuat janji terpisah untuk meningkatkan upaya pengawasan perbatasan mereka.

Saat itu, Trump mengatakan tarif impor atas barang-barang Kanada akan dihentikan selama 30 hari, dan bea atas impor Meksiko juga akan ditunda dalam kurun waktu serupa.

Ia mengatakan bahwa selama kurun waktu tersebut, pemerintahannya akan terlibat dalam negosiasi dengan Meksiko dan mengejar kesepakatan ekonomi final dengan Kanada.

Selain Kanada dan Meksiko, Trump juga mengenakan tarif 10% atas impor dari China dan mengumumkan rencana untuk mengenakan "tarif timbal balik" pada mitra dagang Amerika.

China sendiri telah membalas dengan tarif yang ditargetkan pada impor AS, yang memicu kekhawatiran bahwa perang dagang antara kedua negara adikuasa itu dapat meningkat,

Sebelum Trump menghentikan tarif impor pada dua negara tetangga AS itu, baik Trudeau maupun Sheinbaum mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif balasan pada impor Amerika.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya