Orang Terkaya Singapura Kwek Leng Beng Gugat Sang Putra, Kenapa?

Perseteruan sengit antara Kwek Leng Beng, Chairman City Developments Limited (CDL), dan putranya, CEO CDL Sherman Kwek mengguncang dunia properti Singapura.

oleh Agustina Melani Diperbarui 26 Feb 2025, 22:02 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2025, 22:02 WIB
Orang Terkaya Singapura Kwek Leng Beng Gugat Sang Putra, Kenapa?
Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Perseteruan keluarga mengguncang City Developments Limited (CDL), pengembang properti terbesar di Singapura. Kwek Leng Beng, Chairman sekaligus kepala perusahaan, menuding putranya, CEO CDL Sherman Kwek melakukan kudeta. Insiden ini berujung pada gugatan hukum dan suspensi perdagangan saham CDL.

Konflik ini berawal dari dugaan kesalahan serius dalam tata kelola perusahaan yang dilakukan oleh Sherman Kwek. Kwek Leng Beng, yang juga merupakan orang terkaya Singapura, berusaha memberhentikan putranya dari jabatan CEO pada awal Februari 2025, tetapi upaya tersebut digagalkan. Puncaknya, gugatan diajukan ke pengadilan Singapura pada 25 Februari 2025.

Perseteruan Kwek Leng Beng dengan Sang Putra

Perseteruan antara Kwek Leng Beng dan putranya, Sherman Kwek, bermula dari perbedaan pandangan dalam pengelolaan City Developments Limited (CDL). Kwek Leng Beng, sang ayah, menuding Sherman melakukan kesalahan serius dalam tata kelola perusahaan. Ia juga menyebutkan upaya kudeta yang dilakukan oleh putranya untuk menguasai dewan direksi.

Tuduhan tersebut berujung pada upaya pemecatan Sherman Kwek dari jabatan CEO. Namun, upaya tersebut gagal karena Sherman telah mengkonsolidasikan kendali atas dewan perusahaan. Hal ini memicu gugatan hukum yang diajukan oleh Kwek Leng Beng bersama tiga anggota dewan lainnya. Berdasarkan situs web CDL, ayah dan anak itu duduk di dewan yang beranggotakan 11 orang, dan delapan orang tercatat sebagai direktur independen.

Dalam pernyataannya, Kwek Leng Beng mengungkapkan keputusan untuk memecat putranya sangat berat. "Sebagai seorang ayah, memecat putra saya tentu bukan keputusan yang mudah. Saya menerima keputusan bisnis itu sulit dan orang muda mungkin membuat kesalahan bisnis dalam karier mereka dan bisa dimengerti, tetapi menghindari undang-undang tata kelola perusahaan adalah garis merah," ujar Leng Beng seperti dikutip dari Yahoo, Rabu (26/2/2025).

Kronologi Perseteruan

Perseteruan keluarga itu terungkap pada Rabu pekan ini ketika CDL merilis kinerja 2024. Sebelumnya, CDL melaporkan penurunan laba tahunan 37 persen menjadi 201,3 juta Singapura atau USD 151 juta yang tidak sesuai dengan perkiraan analis.

Perseroan juga mengeluarkan siaran pers dengan komentar dari Sherman dan Leng Beng tentang kinerja itu. CEO menuturkan, 2024 adalah tahun penuh tantangan berat, sedangkan chairman mengatakan CDL menunjukkan ketahanan di semua segmen bisnis utama tahun lalu.

 

Alasan Gugatan

Ilustrasi orang terkaya dunia atau miliarder. Foto: Freepik/vecstock
Ilustrasi orang terkaya dunia atau miliarder. Foto: Freepik/vecstock... Selengkapnya

Pertikaian antara Kwek Leng Beng dan Sherman Kwek bukan hanya terjadi di balik layar, tetapi juga telah sampai ke ruang rapat CDL. Perbedaan pendapat mengenai tata kelola perusahaan dan kepemimpinan menjadi penyebab utama konflik ini.

Sherman Kwek dan mayoritas dewan CDL kecewa atas tindakan Kwek Leng Beng yang dianggap ekstrem. Mereka menyatakan tujuan mereka selalu untuk meningkatkan tata kelola perusahaan.

CDL secara terpisah menuturkan, Sherman tetap menjadi CEO-nya hingga ada resolusi dewan untuk mengubah kepemimpinan perusahaan.

Kwek Leng Beng, di sisi lain, menegaskan gugatan yang diajukan bertujuan memulihkan integritas perusahaan dan melindungi kepentingan CDL serta pemegang sahamnya. Ia juga menyatakan akan mengganti Sherman Kwek sebagai CEO pada waktu yang tepat.

Konflik ini juga kembali membuka keretakan lama dalam keluarga Kwek yang sebelumnya terjadi akibat investasi yang gagal di Sincere Property Group. Investasi tersebut mengakibatkan kerugian besar bagi CDL.

Saham CDL Disuspensi

Perseteruan antara Kwek Leng Beng dan Sherman Kwek berdampak signifikan pada saham CDL. CDL meminta perdagangan saham CDL ditangguhkan sementara pada 26 Februari 2025.

Penangguhan ini dilakukan mengingat ketidaksepakatan di dewan direksi dan masalah yang sedang ditinjau. Meskipun demikian, perusahaan menyatakan operasi bisnis tidak terpengaruh.

Penurunan laba tahunan CDL sebesar 37 persen menjadi 201,3 juta Singapura atau USD 151 juta yang tidak sesuai dengan perkiraan analis. Perseroan juga mengeluarkan siaran pers dengan komentar dari Sherman dan Leng Beng tentang kinerja itu. CEO menuturkan, 2024 adalah tahun penuh tantangan berat, sedangkan chairman mengatakan CDL menunjukkan ketahanan di semua segmen bisnis utama tahun lalu.

Adapun suspensi perdagangan sahamnya menambah kekhawatiran investor. Saham CDL telah merosot hampir 60% sejak awal 2018. Perusahaan telah kehilangan sekitar 7 miliar dolar Singapura dalam nilai pasar menjadi 4,6 miliar dolar Singapura pada Selasa, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Pengembang yang berbasis di Singapura tersebut sebelumnya memiliki kapitalisasi pasar lebih dari 16 miliar dolar Singapura pada 2007.

Analis Bloomberg Intelligence, Ken Foong, menyatakan bahwa pertikaian di ruang rapat antara ketua dewan direksi dan putranya yang merupakan CEO dapat menimbulkan tekanan pada saham CDL dalam jangka pendek.

 

 

Sekilas Keluarga Kwek

Keluarga Kwek merupakan salah satu keluarga terkaya di Singapura. Kwek Leng Beng adalah generasi kedua dari Kwek Hong Png, yang mendirikan Hong Leong Group pada 1941.

Kwek Leng Beng mengambil alih kerajaan properti keluarganya dan memimpin pengambilalihan CDL pada 1971. Hong Leong Group, yang dipimpinnya, memiliki aset yang mencakup hotel mewah, perusahaan jasa keuangan, dan operasi manufaktur di seluruh wilayah Asia.

Berdasarkan data Forbes, Kwek Leng Beng dan keluarga berada di posisi ke-4 dalam jajaran orang terkaya di Singapura. Nilai kekayaannya mencapai USD 11,4 miliar pada 2024.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya