Menteri Keuangan Chatib Basri menegaskan dunia belum kiamat hanya gara-gara persoalan realisasi inflasi yang sudah menembus 3,29% pada Juli 2013. Sementara secara tahunan, inflasi berada di angka 8,61%.
"Waktu harga bahan bakar minyak (BBM) naik di 2005, inflasinya sekitar 8%. Dan Juli ini sudah 8,61%, jadi tidak kiamat kok," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Chatib menilai, andil inflasi pada bulan Juli dari tarif angkutan umum dan masih masuk dalam perkiraan pemerintah akibat kenaikan harga BBM pada 22 Juni lalu. Namun, pemerintah tidak menduga tingginya inflasi yang dikontribusi dari bahan pangan.
"Yang tidak terduga itu inflasi bahan pangan. Kalau begini, barang-barang seperti impor daging kan butuh waktu. Pemerintah juga baru buka impor beberapa minggu lalu saat Pak Hatta Rajasa marah-marah, sehingga daging baru tiba sekarang ini," jelasnya.
Dia memperkirakan, inflasi pada Agustus ini tidak akan setinggi Juli 2013. Lalu September akan kembali normal sehingga konsumsi rumah tangga bakal lebih stabil.
"Saya berharap pertumbuhan ekonomi nanti tidak lagi relay on investment tapi konsumsi rumah tangga akan naik karena mendekati pemilihan umum. Kami akan berupaya untuk mengendalikan inflasi supaya bisa berada dalam target pemerintah 7,2%," jelasnya. (Fik/Igw)
"Waktu harga bahan bakar minyak (BBM) naik di 2005, inflasinya sekitar 8%. Dan Juli ini sudah 8,61%, jadi tidak kiamat kok," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Chatib menilai, andil inflasi pada bulan Juli dari tarif angkutan umum dan masih masuk dalam perkiraan pemerintah akibat kenaikan harga BBM pada 22 Juni lalu. Namun, pemerintah tidak menduga tingginya inflasi yang dikontribusi dari bahan pangan.
"Yang tidak terduga itu inflasi bahan pangan. Kalau begini, barang-barang seperti impor daging kan butuh waktu. Pemerintah juga baru buka impor beberapa minggu lalu saat Pak Hatta Rajasa marah-marah, sehingga daging baru tiba sekarang ini," jelasnya.
Dia memperkirakan, inflasi pada Agustus ini tidak akan setinggi Juli 2013. Lalu September akan kembali normal sehingga konsumsi rumah tangga bakal lebih stabil.
"Saya berharap pertumbuhan ekonomi nanti tidak lagi relay on investment tapi konsumsi rumah tangga akan naik karena mendekati pemilihan umum. Kami akan berupaya untuk mengendalikan inflasi supaya bisa berada dalam target pemerintah 7,2%," jelasnya. (Fik/Igw)