Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengaku antusias dan turut bangga dengan rencana pembangunan gedung 99 laintai yang akan dibangun oleh PT Pertamina (Persero) di pusat perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta. Pasalnya selain menjadi pusat kegiatan Pertamina, bangunan itu akan jadi ikon Jakarta selain Monumen Nasional (Monas)
Pendirian Gedung itu akan menjadi bagian promosi Jakarta dikarenakan gedung tersebut diklaim menjadi gedung tertinggi di Indonesia.
"Ya tentunya kita senang, karena itu nanti akan menjadi ikon baru-nya Jakarta. Ini kantor, ada untuk konsep hall-nya juga," kata Jokowi.
Meski mendukung rencana megaproyek tersebut, Jokowi memberikan persyaratan kepada perusahaan minyak milik pemerintah itu untuk segera memenuhi permintaan yang diminta. Persyaratan itu adalah kewajiban berdasarkan Koefisien Luas Bangunan (KLB) dan juga meminta kompensasi.
Salah satu kompensasi yang diminta adalah Pertamina diharuskan membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di kawasan Marunda.
"Beban untuk kelebihan KLB nanti kita bebani untuk membangun Rusun. Sudah ada perhitungannya. Lokasinya, ya paling di Marunda, kumpulkan semuanya saja di Marunda," ujarnya. (Shd)
Pendirian Gedung itu akan menjadi bagian promosi Jakarta dikarenakan gedung tersebut diklaim menjadi gedung tertinggi di Indonesia.
"Ya tentunya kita senang, karena itu nanti akan menjadi ikon baru-nya Jakarta. Ini kantor, ada untuk konsep hall-nya juga," kata Jokowi.
Meski mendukung rencana megaproyek tersebut, Jokowi memberikan persyaratan kepada perusahaan minyak milik pemerintah itu untuk segera memenuhi permintaan yang diminta. Persyaratan itu adalah kewajiban berdasarkan Koefisien Luas Bangunan (KLB) dan juga meminta kompensasi.
Salah satu kompensasi yang diminta adalah Pertamina diharuskan membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di kawasan Marunda.
"Beban untuk kelebihan KLB nanti kita bebani untuk membangun Rusun. Sudah ada perhitungannya. Lokasinya, ya paling di Marunda, kumpulkan semuanya saja di Marunda," ujarnya. (Shd)