Pemerintah Gagal Jika Pelemahan Rupiah Berlanjut sampai 2014

Bank Indonesia (BI) memprediksi rata-rata nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 10 ribu-Rp 10.200 per dolar Amerika Serikat (AS).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Agu 2013, 16:45 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2013, 16:45 WIB
harry-azhar-azis-130829b.jpg
Bank Indonesia (BI) memprediksi rata-rata nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 10 ribu-Rp 10.200 per dolar Amerika Serikat (AS). Namun apabila prediksi BI benar, DPR menilai pemerintah gagal menjalankan pemerintahan.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Aziz mengatakan pemerintah sudah mengubah asumsi makro dalam APBNP dengan menetapkan nilai tukar rupiah berada di Rp 9.600 hingga akhir tahun.

Dia pun meminta pemerintah terutama Forum Koordinator Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) untuk terus menekan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.

"Itu tidak mungkin ada revisi, yang jelas 2013 kalau itu tidak sesuai dengan asumsi APBNP apa kesimpulan kita? pemerintah gagal. Atau penyusunan rencana itu tidak becus," ujar dia saat ditulis Kamis (29/8/2013).

Harry menambahkan apabila memang akan dilakukan revisi APBN untuk yang kedua kalinya, pemerintah mesti mengajukan perubahan Undang-Undang APBN. Namun dia menilai pemerintah tidak akan melakukan hal tersebut.

"Tidak mungkin, harus ada perubahan Undang Undang APBNP kedua, apakah pemerintah mau melakukan perubahan. Pada tahun 2005 pernah ada perubahan dua kali, bulan November kalau tidak salah itu waktu jamannya Sri Mulyani kalau tidak salah. Sekarang nggak tahu apakah pemerintah berani?. Tidak mungkin itu sepanjang tidak mengubah Undang Undang," papar dia.

Lebih lanjut, menurut dia, pemerintah merupakan satu elemen yang merupakan perwakilan dari rakyat yang tujuan dan misinya kembali lagi untuk menyejahterakan masyarakat. "Pemerintah kan diberi mandat rakyat, cuman pemerintah kan Anda tahu sendiri," tutupnya. (Yas/Nur)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya