BRI Akui Kalah dari Bank Mandiri

BRI berjanji bakal menyusul Bank Mandiri yang telah menyebar 180 ribu mesin EDC.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Sep 2013, 15:33 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2013, 15:33 WIB
atm-bri-2-130513b.jpg
Sebagai dua bank besar milik pemerintah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Mandiri Tbk tak pernah lepas dari persaingan meski menggarap bisnis berbeda. Namun untuk masalah pengadaan mesin Electronic Data Capture (EDC), BRI untuk saat ini mengaku kalah dari pesaingnya tersebut.

EDC merupakan mesin transaksi yang digunakan untuk melayani pembayaran non tunai dam biasanya di pasang di tempat-tempat perbelanjaan seperti mall dan gerai-gerai makanan.

Head of Founds and Services Division BRI, Widodo Januarso mengungkapkan perusahaan setidaknya membutuhkan waktu satu tahun untuk menyamai jumlah persebaran mesin EDC yang dimiliki Bank Mandiri di seluruh Indonesia.

"EDC memang kita tertinggal agak lama dibanding bank lain, memang kita kalah dengan Mandiri, tapi beri kita waktu 1 tahun lah paling tidak untuk menyamai," ungkap Widodo saat ditemui di Sarinah, Jakarta, Selasa (17/9/2013).

Dari data BRI diketahui penyebaran mesin EDC perusahaan saat ini masih berada di 50 ribu tempat dengan total transaksi di atas Rp 780 miliar per bulan. "Kita terus gerakin ini," tegasnya.

Perlu diketahui, berdasarkan data akhir tahun 2012 lalu, Bank Mandiri telah memiliki persebaran EDC sebanyak 180 ribu mesin di seluruh Indonesia.

Untuk menambah jumlah EDC dan meningkatkan transaksi non tunai, BRI pun mulai gencar mendekati sejumlah mal dan restoran cepat saji. Salah satu yang berhasil digaetnya adalah Mc Donald yang sudah bisa melayanani pembayaran menggunakan kartu BRI (Kartu Debit, Kartu Kredit, Private Label dan Prepaid).

McDonald’s mempercayakan bank BRI untuk memasang EDC di 146 restoran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan total EDC terpasang lebih dari 800 unit.(Yas/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya