6 Proyek Anjungan PHE WMO Terguncang Penguatan Dolar

Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) berencana 6 menambah anjungan lepas pantai (Platfom) untuk meningkatkan produksinya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Sep 2013, 18:20 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2013, 18:20 WIB
pertamina-phewmo-130927b.jpg
Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) berencana 6 menambah anjungan lepas pantai (Platfom) untuk meningkatkan produksinya.

Namun realisasi pembangunan tersebut masih menunggu izin dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

General Manager PHE WMO Bambang Kardono mengatakan, anjungan yang akan dibangun tersebut adalah anjungan (platform) baru di lapangan PHE-6/12; 7; 24; 29; 44; 48.

Namun sampai saat ini anjungan tersebut belum bisa dibanguna karena masih menunggu Plant Of Development (POD) dari SKK Migas.

"Tergantung SKK Migas sudah cukup lama, seharusnya Agustus akhir sudah mendapat persetujuan, kita bisa umumkan di koran," kata Bambang di Kantor Pusat Pertamina, Jumat (27/9/2013).

Menurut dia, jika POD tersebut telah diberikan SKK Migas tahun ini, maka anjungan tersebut dapat dibangun pada 2014. Meski, pembangunan anjungan tersebut diperkirakan akan terkendala penguatan dolar terhadap rupiah.

"Kalau sudah dapat persetujuannya tahun ini, mulai bangun 2014 awal, challange dunia gonjang ganjing dolar menguat buat kami pengaruhnya besar sekali, kontaktor steel-nya kan impor," ungkap dia.

Menurut dia, jika enam anjungan tersebut mulai dibangun pada 2014 maka diperkirakan selesai pada 2015 dan dapat langsung beroperasi sehingga hasil produksinya bisa lebih meningkat lagi. Saat ini produksi telah mencapai 25 ribu barel per hari (bph).

"Di era Pertamina offshore membangun 6 platform dalam satu periode adalah yang pertama kalinya, dan PHE WMO menjadi yang pertama," tutupnya. (Pew/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya