China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) telah kembali mengoperasikan lapangan minyaknya yang berada di Pulau Pabelokan, Kepulauan Seribu. Sebelumnya, lapangan ini berhenti operasi selama beberapa hari akibat adanya pencurian kabel.
Deputi Pengendalian Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) Muliawan mengungkapkan, pencurian kabel milik membuat CNOOC tidak bisa beroperasi karena ada beberapa komponen peralatan yang bergantung pada listrik. Peristiwa itu telah menyebabkan CNOOC kehilangan potensi produksi 4.000 barel per hari.
"Tiga hari empat harian-lah (lama berhenti operasi). Tapi perbaikan kabel cukup lama itu," kata Muliawan di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (22/10/2013).
Komponen tersebut adalah pompa-pompa yang mengaliri minyak sehingga ada minyak yang mengental, dan akhirnya pipa-pipa untuk mengaliri minyak tersumbat.
"Karena pencurian kabel termasuk menyebabkan shutdown di sumur. Ya karena dicuri kabelnya kan listriknya tidak mengalir, pompanya mati. Minyaknya yang agak kental ya mengental jadi keras," jelasnya.
Menurut Muliawan, saat ini hal tersebut sudah dapat diatasi, dan CNOOC sudah mulai kembali beroperasi memproduksi minyaknya. "Sekarang sudah sebagian normal, Waktu itu ada pipa yang akhirnya pecah juga, jadi cukup lama sih memang," terang dia. (Pew/Ndw)
Deputi Pengendalian Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) Muliawan mengungkapkan, pencurian kabel milik membuat CNOOC tidak bisa beroperasi karena ada beberapa komponen peralatan yang bergantung pada listrik. Peristiwa itu telah menyebabkan CNOOC kehilangan potensi produksi 4.000 barel per hari.
"Tiga hari empat harian-lah (lama berhenti operasi). Tapi perbaikan kabel cukup lama itu," kata Muliawan di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (22/10/2013).
Komponen tersebut adalah pompa-pompa yang mengaliri minyak sehingga ada minyak yang mengental, dan akhirnya pipa-pipa untuk mengaliri minyak tersumbat.
"Karena pencurian kabel termasuk menyebabkan shutdown di sumur. Ya karena dicuri kabelnya kan listriknya tidak mengalir, pompanya mati. Minyaknya yang agak kental ya mengental jadi keras," jelasnya.
Menurut Muliawan, saat ini hal tersebut sudah dapat diatasi, dan CNOOC sudah mulai kembali beroperasi memproduksi minyaknya. "Sekarang sudah sebagian normal, Waktu itu ada pipa yang akhirnya pecah juga, jadi cukup lama sih memang," terang dia. (Pew/Ndw)