Meski memiliki perusahaan multinasional, pendiri Twitter Jack Dorsey, ternyata menaruh minat dan perhatian yang sangat besar pada bisnis-bisnis kecil. Sebagai miliarder muda, Dorsey terkenal memiliki perangai yang santun terlebih saat bicara.
Seperti dikutip dari CNN, Rabu (30/10/2013), karakter itulah yang ditunjukan Dorsey saat bercakap-cakap dengan sejumlah pengusaha berskala kecil dan para pegguna Square.
Miliarder berusia 36 tahun ini terkenal lebih banyak mendengarkan dibanding berbicara. Tak heran Twitter hanya menyediakan 140 karakter bagi para pengguna yang ingin menuliskan tweet-nya.
Saat ini, pria yang menekuni bidang teknologi tersebut juga menjabat sebagai CEO di perusahaan yang mengembangkan sistem pembayaran mobile, Square. Berbeda dengan Twitter, Square fokus membangun komunitas yang terdiri dari para pebisnis berskala kecil.
Siapa sangka, orang tua Dorsey juga menjalankan bisnis kopi dan pizza kecil-kecilan. Hal itu yang membuat Dorsey sangat percaya pada sejumlah pebisnis kelas kecil dan menengah. Dia juga menganggap komunitas pengusaha kecil sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Keyakinan itu yang membuat Dorsey berkeliling AS dan Kanada untuk menyelenggarakan pertemuan dengan para pengusaha kecil dengan tema #LetsTalk.
Pria kaya ini memiliki niat besar untuk bicara dengan para pelaku usaha kecil tentang Square dan menghubungkan sejumlah perusahaan lokal agar bisa saling mendukung satu sama lain.
Dorsey juga merasa teknologi harus menopang berbagai urusan administratif di sejumlah kantor dan membuatnya jadi lebih mudah. Hal ini bisa membuat para pelaku bisnis kecil memiliki banyak waktu untuk mengembangkan usahanya. Menurut dia, tak peduli besar atau kecil, para pengusaha dapat membantu negara untuk membangun ekonomi. (Sis/Nur)
Seperti dikutip dari CNN, Rabu (30/10/2013), karakter itulah yang ditunjukan Dorsey saat bercakap-cakap dengan sejumlah pengusaha berskala kecil dan para pegguna Square.
Miliarder berusia 36 tahun ini terkenal lebih banyak mendengarkan dibanding berbicara. Tak heran Twitter hanya menyediakan 140 karakter bagi para pengguna yang ingin menuliskan tweet-nya.
Saat ini, pria yang menekuni bidang teknologi tersebut juga menjabat sebagai CEO di perusahaan yang mengembangkan sistem pembayaran mobile, Square. Berbeda dengan Twitter, Square fokus membangun komunitas yang terdiri dari para pebisnis berskala kecil.
Siapa sangka, orang tua Dorsey juga menjalankan bisnis kopi dan pizza kecil-kecilan. Hal itu yang membuat Dorsey sangat percaya pada sejumlah pebisnis kelas kecil dan menengah. Dia juga menganggap komunitas pengusaha kecil sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Keyakinan itu yang membuat Dorsey berkeliling AS dan Kanada untuk menyelenggarakan pertemuan dengan para pengusaha kecil dengan tema #LetsTalk.
Pria kaya ini memiliki niat besar untuk bicara dengan para pelaku usaha kecil tentang Square dan menghubungkan sejumlah perusahaan lokal agar bisa saling mendukung satu sama lain.
Dorsey juga merasa teknologi harus menopang berbagai urusan administratif di sejumlah kantor dan membuatnya jadi lebih mudah. Hal ini bisa membuat para pelaku bisnis kecil memiliki banyak waktu untuk mengembangkan usahanya. Menurut dia, tak peduli besar atau kecil, para pengusaha dapat membantu negara untuk membangun ekonomi. (Sis/Nur)