Direktur Utama PT PLN (Perero), Nur Pamudji dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinobatkan sebagai tokoh anti korupsi 2013 oleh Perkumpulan Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA).
Nur Pamudji dinobatkan karena upayanya untuk memberantas dan mencegah korupsi di tubuh PLN. Dia dinilai memenuhi kriteria sebagai individu yang tidak korupsi dan mempunyai komitmen kuat membersihkan KKN di PLN.
Ketua Dewan Juri BHACA 2013, Betti Alisjahbana, mengatakan Nur Pamudji dianggap layak mendapatkan BHACA 2013 karena melalui program `PLN Bersih No Suap` yang bertujuan untuk memastikan terciptanya good corporate governance di perusahaan tersebut. Nur telah mereformasi sistem pengadaan barang dan jasa serta pelayanan pelanggan PLN.
"Dia mempunyai komitmen untuk menjadikan PLN sebagai perusahaan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme," jelas Betti, dalam keterangan tertulis, Jumat (1/11/2013).
Dalam perjalanan bekerjanya, Nur Pamudji juga pernah memotong mekanisme proyek yang sebelumnya dilakukan lewat perantara atau trader menjadi jual beli langsung dengan produsen.
Seperti ketika dalam pengadaan trafo, Nur Pamudji waktu itu masih menjabat general manager menerima laporan dari salah satu staf Bank Dunia bahwa harga trafo yang dibeli Indonesia cukup tinggi, dan dia langsung melakukan investigasi.
Hasilnya, selama ini PLN melakukan pembelian trafo melalui trader dan setelah PLN melakukan pembelian langsung ke produsennya, dia bisa menghemat lebih dari setengah harga trafo biasanya.
Nur Pamudji mengaku kaget dan tidak menyangka menerima predikat tersebut. Ternyata usaha-usaha yang dilakukan internal PLN dalam memberantas dan mencegah korupsi melalui PLN Bersih itu diamanati oleh pihak luar dan diapresiasi.
"Saya minta waktu untuk berpikir, apakah sebaiknya penghargaan ini saya terima atau tidak. Saya pertimbangkan apa manfaatnya, terutama bukan untuk diri saya karena gerakan PLN Bersih ini bukan tujuannya untuk pribadi saya, tapi untuk perusahaan," pungkas Nur. (Pew/Ndw)
Nur Pamudji dinobatkan karena upayanya untuk memberantas dan mencegah korupsi di tubuh PLN. Dia dinilai memenuhi kriteria sebagai individu yang tidak korupsi dan mempunyai komitmen kuat membersihkan KKN di PLN.
Ketua Dewan Juri BHACA 2013, Betti Alisjahbana, mengatakan Nur Pamudji dianggap layak mendapatkan BHACA 2013 karena melalui program `PLN Bersih No Suap` yang bertujuan untuk memastikan terciptanya good corporate governance di perusahaan tersebut. Nur telah mereformasi sistem pengadaan barang dan jasa serta pelayanan pelanggan PLN.
"Dia mempunyai komitmen untuk menjadikan PLN sebagai perusahaan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme," jelas Betti, dalam keterangan tertulis, Jumat (1/11/2013).
Dalam perjalanan bekerjanya, Nur Pamudji juga pernah memotong mekanisme proyek yang sebelumnya dilakukan lewat perantara atau trader menjadi jual beli langsung dengan produsen.
Seperti ketika dalam pengadaan trafo, Nur Pamudji waktu itu masih menjabat general manager menerima laporan dari salah satu staf Bank Dunia bahwa harga trafo yang dibeli Indonesia cukup tinggi, dan dia langsung melakukan investigasi.
Hasilnya, selama ini PLN melakukan pembelian trafo melalui trader dan setelah PLN melakukan pembelian langsung ke produsennya, dia bisa menghemat lebih dari setengah harga trafo biasanya.
Nur Pamudji mengaku kaget dan tidak menyangka menerima predikat tersebut. Ternyata usaha-usaha yang dilakukan internal PLN dalam memberantas dan mencegah korupsi melalui PLN Bersih itu diamanati oleh pihak luar dan diapresiasi.
"Saya minta waktu untuk berpikir, apakah sebaiknya penghargaan ini saya terima atau tidak. Saya pertimbangkan apa manfaatnya, terutama bukan untuk diri saya karena gerakan PLN Bersih ini bukan tujuannya untuk pribadi saya, tapi untuk perusahaan," pungkas Nur. (Pew/Ndw)