Bos Garuda Tak Masalah Bandara Dikelola Asing

Pengelolaan bandara dinilai boleh dikelola asing asalkan tidak berdampak terhadap kenaikan biaya pengelolaan bandara.

oleh Septian Deny diperbarui 11 Nov 2013, 16:54 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2013, 16:54 WIB
ceo-garuda-indonesia-131024b.jpg
Pemerintah tengah membuka jalan bagi investor asing dengan melakukan revisi Daftar Negatif Investasi. Salah satu sektor yang akan dibuka untuk masuknya investasi asing adalah soal pengelolaan bandara dan pelabuhan.

Khusus untuk pengelolaan bandara, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengaku, menyambut baik hal tersebut, asalkan tidak hal tersebut tidak berdampak pada kenaikan biaya pengelolaan bandara.

"Itu kan bukan invetasi asing tetapi pengelolaan, kalau misalnya yang diambil adalah pengelola bandara yang bagus, ya kami setuju saja, tetapi jangan kalau dikelola dengan asing tapi nanti biayanya naik juga," ujarnya di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2013).

Namun dia sendiri melihat hal tersebut memang perlu dilakukan mengingat Indonesia akan menghadapi liberalisasi penerbangan di ASEAN atau ASEAN Open Sky Policy yang akan mulai diberlakukan pada 1 Januari 2015.

"Tetapi mau tidak mau dengan adanya ASEAN Open Sky, peran bandara akan penting sekali, jadi kami melihatnya dari situ, tetapi tergantung siapa yang kelola," lanjutnya.

Meski demikian, Emir berharap pemerintah juga dapat lebih menyeleksi investor-investor asing jika ingin mengelola bandara di Indonesia. "Kita kan tahu pengelola-pengelola yang bagus bandaranya di luar negeri seperti negara tetangga, jadi jangan digeneralisir bagus semua, tergantung siapa yang kelola," kata Emir.

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menyatakan, perusahaan asing boleh melakukan pengelolaan terhadap bandara secara penuh.

Namun perusahaan asing tersebut masih dilarang memiliki aset bandara dan pelabuhan di Indonesia. Untuk pengelolaan ini sendiri akan dibuka sepenuhnya atau 100% untuk perusahaan asing. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya