Para penggemar tas bermerek super mahal tentu sudah akrab dengan produk-produk fashion ternama karya perusahaan Hermes yang berbasis di Paris, Prancis. Hingga kini Hermes masih menyandang tas paling mahal di dunia ternyata menyandang merek Hermes (baca: ermez).
Advertisement
Produksi terbaru dan langka dari Hermes adalah tas seharga US$ 2 juta atau setara Rp 23,5 miliar bernama Chaine d'ancre. Tak hanya itu, dengan harga yang sama, Hermes berhasil menjual Kelly Bag yang diproduksi pada 1930.
Siapa sangka, perusahaan fashion yang telah berdiri selama 140 tahun tersebut awalnya merupakan toko pelana dan tali kekang untuk kuda. Lewat anak cucu pendirinya, Thierry Hermes, perusahaan terus melakukan ekspansi bisnis baik di bidang produksi maupun distribusi.
Tetapi apa yang membuat harganya bisa mencapai puluhan miliar?
Berikut rahasia di balik mahalnya harga-harga tas karya Hermes seperti dikutip dari The Richest, situs resmi Hermes, The Fashion Bank, dan sejumlah sumber lainnya, Senin (25/11/2013):
Awal Berdirinya Hermes
Rumah fashion ternama asal Perancis, Hermes, berdiri sejak 1873. Merek fashion super populer dan mahal yang bertahan hingga saat ini diambil dari nama pendirinya, Thierry Hermes yang wafat pada 1878.
Produk pertama yang diluncurkan Hermes adalah pelana dan tali kekang kuda. Target pasarnya adalah para bangsawan yang saat itu banyak menggunakan kereta kuda sebagai alat transportasinya. Toko pelana pertamanya berlokasi di Grands Boulevards, Paris, Prancis.
Hermes kemudian mampu membuat pelana dan tali kekang yang kuat dan terbaik saat itu. Jahitan pelananya merupakan yang terbaik saat itu dan sangat terkenal di kalangan bangsawan Eropa. Tak heran, pelanggan tokonya merupakan anggota kerajaan Eropa seperti Napoleon III dan permaisurinya, Eugenie.
Diakhir 1879, putra Thierry, Charles-Emile Hermes, menjadi penerus bisnis besar tersebut. Anaknya kemudian membuka satu cabang lain di Palais de l'Elysee.
Advertisement
Cucu Hermes, orang pertama yang kenalkan resleting di Prancis
Paska Charles pensiun, kedua anak prianya, Adolphe dan Emile-Maurice mengambilalih kepemilikan perusahaan Hermes. Keduanya mengganti nama perusahaan menjadi Hermes Freres. Saat itu, Hermes telah berhasil menggaet sejumlah konsumen dari Rusia dan Asia.
Maurice merupakan orang pertama yang mengenalkan resleting di Prancis dan memperoleh hak eksklusif untuk menggunakannya dalam produksi pakaian berbahan kulit dan sejumlah aksesoris lainnya.
Di awal 1900, kedua penerus bisnis fashion keluarga tersebut berhasil menciptakan tas khusus bagi para penunggang kuda. Tas bernama Haut a Courroies itu dikhususkan untuk menyimpan pelana kuda agar mudah dibawa kemana-mana.
Setelah 85 tahun berdiri, Hermes luncurkan tas tangan yang pertama
Pada 1922, perusahaan tersebut mengenalkan tas tangan (handbag) pertamanya. Dua tahun kemudian, Hermes meluncurkan sepatu dan memperluas bisnisnya di Amerika serikat (AS). Pada 1929, Hermes populer sebagai produsen koleksi fashion wanita pertama di Paris. Sejak saat itu, setiap orang di Prancis mengenal tas Hermes.
Salah satu tas Hermes yang paling terkenal adalah Kelly Bag yang dipopulerkan Grace Kelly pada 1956. Meski namanya baru melejit di tahun tersebut, Kelly Bag sebenarnya telah diproduksi sejak 1930.
Di tahun yang sama, Hermes juga memproduksi syal-syal paling terkenal di dunia. Tak heran pada 1937, keluarga Hermes membuka pabril syal pertamanya. Salah satu waktu terbaik bagi perusahaan adalah pada 1946 saat Hermes bersaudara memproduksi dasi pertamanya. Bisnisnya semakin meluas saat keturunan Hermes tersebut memproduksi parfum. Lengkap sudah produk-produk Fashion di tangan keularga Hermes.
Advertisement
Rahasia di balik mahalnya harga tas Hermes
Demi terlihat mewah dan elegan banyak miliarder super kaya yang tak sungkan-sungkan menggelontorkan uangnya hanya untuk membeli tas. Buktinya, tas paling mahal di dunia yang dijual Hermes seharga US$ 2 juta atau setara Rp 23,5 miliar tetap laku di pasaran.
Namun apa yang sebenarnya membuat harga-harga tas keluaran Hermes begitu meroket?
Tas paling mahal seharga Rp 23,5 miliar itu adalah Chaine d'ancre. Perancang tas tersebut adalah Pierre Hardy. Dia lah pria yang memberikan tampilan unik di tas super mahal tersebut.
Bagian luar tas dihiasi emas putih dan taburan 1.160 berlian yang beratnya mencapai 33,94 karat. Bukan hanya itu, penyebab mahalnya tas unik tersebut, tapi juga lama produksinya yang menelan waktu hingga dua tahun.
Tak heran, desain tas serupa hanya diproduksi sebanyak tiga kali, membuatnya semakin mahal dan langka.
Selain itu, tas Kelly Bag yang dijual dengan harga serupa juga dihiasi emas dan 11.303 butiran berlian seberat 86,24 karat. Hanya orang kaya dan terkenal yang bisa membeli tas super mahal tersebut. Bahkan warna luarnya juga cocok untuk mewakili kehidupan super glamor orang-orang yang memerlukan status sosial yang tinggi.
Tas paling mahal di dunia lainnya yang diproduksi Hermes adalah Rouge H Porosus Crocodile. Dari namanya, Anda pasti sudah menebak mengapa harganya begitu melejit. Tas seharga US$ 1,9 juga atau Rp 22,3 miliar itu diproduksi menggunakan kulit buaya asli. Sederhana, buaya merupakan hewan buas yang bisa menggigit Anda kapan saja dan mendapatkan kulitnya tentu harus dibayar dengan harga mahal. Tas berwarna merah menyala itu juga dihiasi emas dan berlian.
Pengguna tas Hermes, dari selebritis Indonesia hingga Hollywood
Produk-produk fashion super terkenal di Prancis, Hermes, rupanya memang selalu sukses menarik perhatian penduduk kaya dan populer. Sejak pertama kali berdiri, pelana kudanya sudah digemari para bangsawan dan anggota kerajaan Eropa.
Meski zaman terus berkembang, para pelanggan yang datang membeli produk Hermes tetap berasal dari kalangan menengah ke atas. Bahkan tas yang diproduksi Hermes banyak digunakan para selebritis papan atas di Hollywood.
Selain para miliarder dunia, sejumlah selebritis ternama yang menjadi pelanggan Hermes adalah Paris Hilton, Nicole Kidman, Julianne Moore, Elle MacPherson, Elizabeth Hurley dan Madonna.
Tak hanya artis Hollywood, selebritis Indonesia juga menggemari tas-tas Hermes. Diantaranya adalah Rossa, Maia Estianty dan Yuni Sarah yang rela mengeluarkan biaya setara harga mobil Toyota Avanza untuk memperoleh satu tas Hermes. (Sis/Igw)
Advertisement