PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sukses menjual produk mie instan sebanyak 10 miliar bungkus dalam kurun waktu sembilan bulan ini. Kontribusi ini mengerek kinerja keuangan perseroan selama periode Januari-September 2013 dengan raihan penjualan bersih naik 15,6% sebesar Rp 18,88 triliun.
"Dalam waktu sembilan bulan ini, kami sudah menjual 10 miliar bungkus mie instan," kata Direktur Indofood CBP Sukses Makmur, Weranty Setiawan di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Dia mengatakan, industri mie instan diharapkan bertumbuh 5%-6% pada tahun ini mengingat penetrasi sudah cukup tinggi melalui.
"Industri mie instan memang tumbuh tapi tidak kami harapkan dobel digit karena selama ini rata-rata pertumbuhan sekitar 3%-5% per tahun. Penetrasi kami juga cukup tinggi melalui peluncuran produk mie instan beberapa tahun lalu," katanya
Indofood membukukan penjualan neto konsolidasi naik 15,6% menjadi Rp 18,88 triliun dari sebelumnya Rp 16,33 triliun. Capaian ini ditopang oleh kenaikan volume penjualan pada seluruh divisi utama dan kenaikan harga jual rata-rata.
Weranty mengakui, produk mie instan menyumbang sekitar 68% terhadap penjualan bersih. Sisanya 19% dikontribusi dari divisi dairy, makanan ringan sebesar 7%, penyedap makanan sebesar 4% dan 2% dari produk nutrisi serta makanan khusus.
"Penjualan tersebut ikut meningkatkan laba bersih menjadi Rp 1,85 triliun naik 12% sepanjang sembilan bulan dari periode sebelumnya Rp 1,66 triliun. Tapi marjin laba bersih turun menjadi 9,8% dari 10,1% karena ada beban penjualan dan administrasi umum," terang dia. (Fik/Ndw)
"Dalam waktu sembilan bulan ini, kami sudah menjual 10 miliar bungkus mie instan," kata Direktur Indofood CBP Sukses Makmur, Weranty Setiawan di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Dia mengatakan, industri mie instan diharapkan bertumbuh 5%-6% pada tahun ini mengingat penetrasi sudah cukup tinggi melalui.
"Industri mie instan memang tumbuh tapi tidak kami harapkan dobel digit karena selama ini rata-rata pertumbuhan sekitar 3%-5% per tahun. Penetrasi kami juga cukup tinggi melalui peluncuran produk mie instan beberapa tahun lalu," katanya
Indofood membukukan penjualan neto konsolidasi naik 15,6% menjadi Rp 18,88 triliun dari sebelumnya Rp 16,33 triliun. Capaian ini ditopang oleh kenaikan volume penjualan pada seluruh divisi utama dan kenaikan harga jual rata-rata.
Weranty mengakui, produk mie instan menyumbang sekitar 68% terhadap penjualan bersih. Sisanya 19% dikontribusi dari divisi dairy, makanan ringan sebesar 7%, penyedap makanan sebesar 4% dan 2% dari produk nutrisi serta makanan khusus.
"Penjualan tersebut ikut meningkatkan laba bersih menjadi Rp 1,85 triliun naik 12% sepanjang sembilan bulan dari periode sebelumnya Rp 1,66 triliun. Tapi marjin laba bersih turun menjadi 9,8% dari 10,1% karena ada beban penjualan dan administrasi umum," terang dia. (Fik/Ndw)