PT Jamsostek (Persero) dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) bekerja sama mendirikan anak usaha yang berkonsentrasi di bidang properti. Rencananya anak usaha tersebut salah satunya akan menangani pembangunan properti di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.
"Untuk proyek awal, perusahaan ini akan menangani lahan PT Jamsostek yang ada di Kuningan, setelah itu kami akan kerjakan proyek-proyek lainnya," ujar Direktur Utama Jamsostek Elvyn G Masasya dalam keterangannya, Senin (23/12/2013).
Dalam pendiriaan anak usaha bidang properti ini, perusahaan membutuhkan suntikan dana investasi hingga Rp 200 miliar. Dari jumlah tersebut, Jamsostek bakal menanggung pembiayaan sebesar 80% sementara sisanya ditanggung oleh PTPP.
Direktur Utama PT PP Tbk Bambang Triwibowo menambahkan, lahan Jamsostek di kawasan Rasuna Said, Kuningan nantinya akan dikembangkan untuk pembangunan perkantoran dengan tinggi 26-30 lantai.
Pada tahap awal, perusahaan akan membuat studi kelayakan (feasibility study) dilanjutkan dengan aspek legalitas. Proses pembangunan gedung ini diperkitakan memakan waktu paling lama 1,5 tahun.
Bambang menilai, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di bisnis properti seiring adanya booming dan meningkatnya mina masyarakat.
"Dari pada lahan dibiarkan menganggur lebih baik dikembangkan untuk investasi properti," jelas dia. (Yas/Shd)
Baca juga
"Untuk proyek awal, perusahaan ini akan menangani lahan PT Jamsostek yang ada di Kuningan, setelah itu kami akan kerjakan proyek-proyek lainnya," ujar Direktur Utama Jamsostek Elvyn G Masasya dalam keterangannya, Senin (23/12/2013).
Dalam pendiriaan anak usaha bidang properti ini, perusahaan membutuhkan suntikan dana investasi hingga Rp 200 miliar. Dari jumlah tersebut, Jamsostek bakal menanggung pembiayaan sebesar 80% sementara sisanya ditanggung oleh PTPP.
Direktur Utama PT PP Tbk Bambang Triwibowo menambahkan, lahan Jamsostek di kawasan Rasuna Said, Kuningan nantinya akan dikembangkan untuk pembangunan perkantoran dengan tinggi 26-30 lantai.
Pada tahap awal, perusahaan akan membuat studi kelayakan (feasibility study) dilanjutkan dengan aspek legalitas. Proses pembangunan gedung ini diperkitakan memakan waktu paling lama 1,5 tahun.
Bambang menilai, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di bisnis properti seiring adanya booming dan meningkatnya mina masyarakat.
"Dari pada lahan dibiarkan menganggur lebih baik dikembangkan untuk investasi properti," jelas dia. (Yas/Shd)
Baca juga
Jamsostek Raih Laba Rp 2,6 Triliun Hingga November
Jamsostek Diminta Lebih Beri Manfaat ke Pekerja
Baca Juga
PP Bangun Gedung Rp 1 Triliun di Timor Leste
Advertisement