Kebijakan Pemerintah Dibayangi Tahun Politik

Memasuki tahun pemilu, kebijakan pemerintah diperkirakan tidak akan berjalan dengan maksimal.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Jan 2014, 13:29 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2014, 13:29 WIB
dinasti-politik-xyz130227c.jpg
Memasuki tahun pemilu, kebijakan pemerintah diperkirakan tidak akan berjalan dengan maksimal. Pasalnya, pemerintah akan lebih memilih berpolitik ketimbang mengurus negara.

"Pasti ada pengaruhnya (kebijakan ekonomi) selama masa-masa ini kekhawatirannya adalah pemerintah terlalu banyak berpolitik daripada mengurus negara," kata Direktur Eksekutif Pusat Studi Pemerintahan Universitas Indonesia Natalia Subagio, dalam acara Indonesia Summit, di Jakarta, Rabu (15/1/2014).

Menurut dia, kondisi pemerintahan yang lebih memperioritaskan politik akan menimbulkan dampak pada stagnasi kebijakan karena pemerintah tidak berani mengambil keputusan yang pasti.

"Kebijakan itu akan mandek. Nggak akan ada yang mau ambil keputusan yang fix dan pasti. Masa-masa pemilu ini penuh dengan ketidakpastian," ungkapnya.

Meski demikian, terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia saat pemilu, Natalia masih yakin kondisinya akan stabil mengingat perekonomian negara ini dinilai cukup tangguh.

"Cukup stabil kita kalau gonjang-ganjing politik itu memang selalu berlangsung tapi ekonomi kita cukup resilent cukup tangguh," tutur dia.

Meski begitu, dia mengingatkan, para pelaku usaha sangat butuh kepastian kebijakan dari pemerintah, sehingga pengusaha bisa menjalankan bisnisnya tanpa harus terganggu kebijakan yang berubah-ubah.

"Jangan kebijakan berubah-ubah dan gonta ganti. Pemerintah bisa ambil kebijakan apapun yang baik asalkan jangan berubah-berubah. Kalau keputusan sudah dibuat ya jangan gonta ganti kayak terakhir itu kan elpiji naik sebentar kemudian turun lagi. Maksudnya apa gitu," pungkas dia. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya