Grup Bosowa terus melakukan pengembangan bisnis dengan melakukan pembangunan proyek-proyek yang saat ini fokus pada sektor energi dan semen.
CEO Bosowa, Erwin Aksa mengatakan, fokus perusahaan pada dua sektor tersebut lantaran terbukanya peluang terkait kebutuhan masyarakat akan semen dan energi yang semakin semakin meningkat tiap tahunnya.
"Ini kebutuhan masyarakat dan permintaan semen dalam negeri yang kuat, elpiji juga demikian. Kebutuhan pokok masyarakat dan negara untuk bangun infrastruktur," ujar Erwin di Banyuwangi, Jawa Timur, seperti ditulis Kamis (23/1/2014).
Dengan ekspansi ini, lanjut Erwin diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan nilai aset perusahaan secara signifikan dalam waktu tiga tahun ke depan.
"Pendapatan Bosowa diharapkan bisa Rp 20 triliun, laba nantinya sekitar 20%-25% dari situ. Tentunya diharapkan asetnya juga tumbuh sampai Rp 50-60 triliun. Sekarang total aset Rp 15 triliun," lanjutnya.
Lahan Bosowa yang berada di Banyuwangi dengan luas sekitar 20 hektar (ha) kini telah diisi dengan pembangunan pabrik semen dan terminal elpiji dengan nilai investasi mencapai Rp 2 triliun. Dan rencana akan melakukan perluasan lagi untuk pembangun proyek lainnya.
"(Proyeknya) Belum tahu, tapi yang jelas didalam (kawasan). Kawasan Bosowa di sini sekitar 20 ha, rencana akan ditambah lagi jadi 30 ha, kami akan bangun industri-industri lain yang terintergasi dengan kawasan ini dan ini lagi proses," kata Erwin.
Erwin menjelaskan, Bosowa telah menyiapkan dana untuk pengembangan selama tiga tahun ke depan mencapai Rp 20 triliu. Pendanaan ini berasa dari pinjaman perbankan mencapai 70%. Selain itu,perseroan juga tengah menjajaki untuk melakukan ekspansi keluar negeri, khususnya di negara-negara ASEAN.
"Saat ini kami sedang melihat peluang di Myanmar dan Vietnam terkait dengan semen, energi, dan pembangkit listrik," tandasnya. (Dny/Ahm)
Baca juga:
Bosowa Mulai Konstruksi Terminal Elpiji di Banyuwangi
Menperin Resmikan 2 Proyek Milik Bosowa Rp 1,9 Triliun
Grup Bosowa Bangun Pabrik Rp 1,5 Triliun pada Tahun Politik
CEO Bosowa, Erwin Aksa mengatakan, fokus perusahaan pada dua sektor tersebut lantaran terbukanya peluang terkait kebutuhan masyarakat akan semen dan energi yang semakin semakin meningkat tiap tahunnya.
"Ini kebutuhan masyarakat dan permintaan semen dalam negeri yang kuat, elpiji juga demikian. Kebutuhan pokok masyarakat dan negara untuk bangun infrastruktur," ujar Erwin di Banyuwangi, Jawa Timur, seperti ditulis Kamis (23/1/2014).
Dengan ekspansi ini, lanjut Erwin diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan nilai aset perusahaan secara signifikan dalam waktu tiga tahun ke depan.
"Pendapatan Bosowa diharapkan bisa Rp 20 triliun, laba nantinya sekitar 20%-25% dari situ. Tentunya diharapkan asetnya juga tumbuh sampai Rp 50-60 triliun. Sekarang total aset Rp 15 triliun," lanjutnya.
Lahan Bosowa yang berada di Banyuwangi dengan luas sekitar 20 hektar (ha) kini telah diisi dengan pembangunan pabrik semen dan terminal elpiji dengan nilai investasi mencapai Rp 2 triliun. Dan rencana akan melakukan perluasan lagi untuk pembangun proyek lainnya.
"(Proyeknya) Belum tahu, tapi yang jelas didalam (kawasan). Kawasan Bosowa di sini sekitar 20 ha, rencana akan ditambah lagi jadi 30 ha, kami akan bangun industri-industri lain yang terintergasi dengan kawasan ini dan ini lagi proses," kata Erwin.
Erwin menjelaskan, Bosowa telah menyiapkan dana untuk pengembangan selama tiga tahun ke depan mencapai Rp 20 triliu. Pendanaan ini berasa dari pinjaman perbankan mencapai 70%. Selain itu,perseroan juga tengah menjajaki untuk melakukan ekspansi keluar negeri, khususnya di negara-negara ASEAN.
"Saat ini kami sedang melihat peluang di Myanmar dan Vietnam terkait dengan semen, energi, dan pembangkit listrik," tandasnya. (Dny/Ahm)
Baca juga:
Bosowa Mulai Konstruksi Terminal Elpiji di Banyuwangi
Menperin Resmikan 2 Proyek Milik Bosowa Rp 1,9 Triliun
Grup Bosowa Bangun Pabrik Rp 1,5 Triliun pada Tahun Politik