Dalam penelitian terbarunya, Bloomberg berupaya menemukan negara-negara paling inovatif di dunia berdasarkan prestasinya di sejumlah bidang. Untuk mendapatkannya, tim peneliti menelusuri dan mengukur tujuh faktor penentu inovasi di masing-masing negara.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (24/1/2014), dari 215 negara yang diteliti, survei tersebut berhasil menemukan sepuluh negara yang paling inovatif. Artinya, ke-10 negara tersebut mampu meraih peringkat yang cukup tinggi di setiap indikator yang diberikan.
Ketujuh indikator tersebut memang memiliki persentase penilaian masing-masing. Nilai keseluruhan ditentukan berdasarkan total akumulasi dari ketujuh indikator yaitu tujuh faktor tersebut adalah intensitas pengembangan dan penelitian (20%), produktivitas (20%), perkembangan teknologi (20%), jumlah peneliti nasional (20%), kapabilitas manufaktur (10%), efisiensi perekrutan tenaga kerja S2/S3 (5%), serta aktivitas pembangunan hunian permanen di setiap negara (5%).
Lebih spesifik, produktivitas dinilai berdasarkan jumlah produk domestik bruto yang dihasilkan setiap pegawai berusia 15 tahun ke atas
.
Hasilnya, berikut 5 dari 10 negara paling inovatif di 2014:
6. Denmark
Nilai: 86,97
Berikut peringkat yang diperoleh Denmark dalam faktor-faktor penentu tingkat inovasinya:
Intensitas pengembangan dan penelitian: Peringkat ke-6
Produktivitas: ke-6
Perkembangan teknologi: ke-17
Jumlah peneliti nasional: ke-3
Kapabilitas manufaktur: ke-56
Efisiensi perekrutan tenaga kerja S2/S3: ke-27
Aktivitas pembangunan hunian permanen: ke-14
7. Singapura
Nilai: 86,07
Berikut peringkat yang diperoleh Singapura dalam faktor-faktor penentu tingkat inovasinya:
Intensitas pengembangan dan penelitian: ke-17
Produktivitas: ke-15
Perkembangan teknologi: ke-14
Jumlah peneliti nasional: ke-4
Kapabilitas manufaktur: ke-14
Efisiensi perekrutan tenaga kerja S2/S3: ke-24
Aktivitas pembangunan hunian permanen: ke-34
8. Swiss
Nilai: 86,02
Berikut peringkat yang diperoleh Swiss dalam faktor-faktor penentu tingkat inovasinya:
Intensitas pengembangan dan penelitian: ke-8
Produktivitas: ke-3
Perkembangan teknologi: ke-9
Jumlah peneliti nasional: ke-22
Kapabilitas manufaktur: ke-16
Efisiensi perekrutan tenaga kerja S2/S3: ke-35
Aktivitas pembangunan hunian permanen: ke-29
9. Finlandia
Nilai: 85,86
Berikut peringkat yang diperoleh Finlandia dalam faktor-faktor penentu tingkat inovasinya:
Intensitas pengembangan dan penelitian: ke-2
Produktivitas: ke-12
Perkembangan teknologi: ke-32
Jumlah peneliti nasional: ke-2
Kapabilitas manufaktur: ke-21
Efisiensi perekrutan tenaga kerja S2/S3: ke-5
Aktivitas pembangunan hunian permanen: ke-15
10. Taiwan
Nilai: 83,52
Berikut peringkat yang diperoleh Taiwan dalam faktor-faktor penentu tingkat inovasinya:
Intensitas pengembangan dan penelitian: ke-7
Produktivitas: ke-30
Perkembangan teknologi: ke-2
Jumlah peneliti nasional: ke-5
Kapabilitas manufaktur: -
Efisiensi perekrutan tenaga kerja S2/S3: ke-2
Aktivitas pembangunan hunian permanen: ke-1
(Sis/Ndw)
10 Negara Paling Inovatif di Dunia (II)
Dari 215 negara yang diteliti Bloomberg, survei tersebut berhasil menemukan 10 negara yang paling inovatif.
Diperbarui 24 Jan 2014, 22:40 WIBDiterbitkan 24 Jan 2014, 22:40 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Doa Ziarah Kubur Sebelum Ramadan, Begini Tuntunannya
Perbedaan Asam Urat dan Rematik, Kenali Gejalanya yang Serupa Tapi Tak Sama
Perbedaan Home dan House, Makna dan Penggunaan yang Tepat untuk Menyebut Rumah
Kisah Kaum Ad dan Angin yang Membinasakan Mereka Akibat Kesombongan
Nyeri Sendi dan Asam Urat Hilang, Ini 5 Resep Jamu Pegal Linu yang Terbukti Ampuh
Top 3: Cara Mengolah Kacang Tanah untuk Kesehatan Jantung
Menilik Sejarah Prangko Nusantara di Museum Prangko Indonesia
Rutin Masuk Ruang Perawatan, Real Madrid Buka Pintu Keluar Eduardo Camavinga
Inovasi Kampanye Anti-Hoaks, Liputan6.com Luncurkan Lagu "Ruang Gema"
VIDEO: Bima Arya: Puluhan Kepala Daerah Tak Hadir saat Retreat
Uniknya Tradisi Lebaran di Pontianak, Meriam Karbit hingga Sungkeman
Mahfud MD Sebut Seharusnya Sukatani Tak Perlu Minta Maaf