Fakta Menarik tentang Philipp Lahm

Lahm pernah didenda Bayern Muenchen karena menyampaikan kritik tentang kebijakan transfer dan taktik klub

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 19 Jul 2014, 07:44 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2014, 07:44 WIB
Ilustrasi Philipp Lahm
Ilustrasi Philipp Lahm (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Berlin: Bek tim nasional Jerman, Philipp Lahm, memutuskan pensiun usai mengantarkan negaranya merebut gelar juara Piala Dunia 2014. Lahm, yang saat ini usianya sudah menginjak 30 tahun kabarnya ingin memberi kesempatan pada para pemain muda untuk unjuk kemampuan.

Lahm telah mengukir 113 penampilan dengan Der Panzer. Ia dipercaya mengenakan ban kapten sejak 2006. Bersama Timnas Jerman, Lahm sudah mengikuti berbagai ajang bergengsi seperti Piala Dunia dan Piala Eropa.

Kemudian, Lahm juga merupakan salah satu bek terbaik di generasinya sejak bermain untuk Jerman di karier internasional yang dimulai Februari 2004. Laga pertamanya adalah ketika Jerman menang 2-1 atas Kroasia. Pertandingan terakhirnya adalah saat mengalahkan Argentina 1-0 pada final Piala Dunia 2014, Minggu 13 Juli lalu.

Meski posisinya bek, Lahm sudah mencetak lima gol untuk Jerman. Lahm mengatakan penampilan paling penting datang dalam 90 menit di putaran semi-final melawan Turki di Piala Eropa. Di putaran final kesalahan dibuat oleh Lahm dan kiper Jens Lehmann yang membuat gol kemenangan bagi Spanyol.

Lahm yang bermain sebagai bek kanan dan kiri ini, bergabung dengan Bayern Muenchen pada umur 11 tahun. Dia membuat debutnya pada 2002, tetapi dengan jajaran bek top, Lahm dipinjamkan ke Vfb Stuttgart 2003 sampai 2005.

Lahm harus berjuang pulih dari cedera serius beberapa kali. Ketika kembali dari Stuttgart ke Bayern, dia mengalami robek pada ligamen yang membuatnya menepi selama enam bulan. Pada waktu yang sama dia mengalami retak pada kakinya.

Bayern pernah memberi denda paling besar kepada Lahm pada November 2009 yang dikabarkan angkanya lebih dari 25.000 euro. Itu karena Lahm menyampaikan kritik ketika wawancara kepada surat kabar tentang kebijakan transfer dan taktik klub. Dia menjadi kapten klub pada 2011 dan membawa timnya juara Liga Champions pada 2013, tropi untuk Jerman dan Jerman Cup (DFB-Pokal) tiga kali.

Baca Juga:
10 Hal Menarik Soal Van Gaal di Mata Pers Inggris
Indonesia Punya Lagi Pembalap Muda Penuh Talenta
Akibat Foto Bugil, Tim Dayung Wanita Seksi ini Dicekal Facebook

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya