Liputan6.com, Jakarta - Kemenangan Carolina Marin di ajang BWF World Championships 2014, 31 Agustus silam, cukup mengejutkan pecinta bulutangkis. Pebulutangkis muda asal Spanyol itu mengalahkan unggulan pertama asal China, Li Xuerui, 17-21, 21-17, serta 21-18 untuk jadi juaura.
Susi Susanti berharap kemenangan Carolina bisa memotivasi tunggal putri Indonesia. "Kemenangan Carolina menjadi satu hal yang amat membantu untuk memotivasi atlet Indonesia bahwa tidak ada yang tidak mungkin," kata peraih emas bulutangkis di Olimpiade Barcelona 1992 itu di Jakarta, Jumat (5/9/2014).
"Saya rasa atlet-atlet Indonesia punya kemampuan, dari teknik permainan kita tak ketinggalan jauh. Kalau mau berusaha keras, kita pasti bisa," tambah Susi.
Hal senada dikatakan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky. Karena itu, sektor tunggal putri yang menjadi salah satu pekerjaan rumah PBSI akan benar-benar digembleng.
"Kemenangan Carolina saya harap menjadi inspirasi buat atlet tunggal putri Indonesia. Carolina sering latihan sendiri dan berkeliling untuk cari sparring. Apakah tunggal putri kita bisa seperti itu?" ujar Rexy. "Carolina memenangkan gelar juara dunia setelah mengalahkan beberapa pemain Tiongkok dan India. Ini membuktikan bahwa dia punya fisik yang prima."
"Kami telah melakukan evaluasi bersama Linda, Bella, dan pelatih. Mereka semua harus berkomitmen bahwa semua ini adalah akibat dari kurangnya stamina dan kelincahan. Ini harus diperbaiki, saya lihat sektor ganda putri sudah melakukan perbaikan ini," ucap Rexy.