Memasuki 8 Besar ISL, Arema Naikkan Harga Tiket

Karena kualitas pertandingan dan tim yang bertanding di babak delapan besar bagus, jadi harga tiket dinaikkan.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 20 Sep 2014, 11:38 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2014, 11:38 WIB
Latihan Arema
Arema (Antara Foto/Ari Bowo Sucipto)

Liputan6.com, Malang - Harga tiket untuk semua kelas Arema Cronus, Jawa Timur, dalam perhelatan babak delapan besar Liga Super Indonesia dinaikkan sebesar Rp5.000. Hal ini diungkapkan General Manajer Arema Ruddy Widodo.

"Dengan adanya kenaikan harga sebesar Rp 5.000 itu, tiket tribun (ekonomi) menjadi Rp35 ribu dari sebelumnya seharga Rp30 ribu, VIP menjadi Rp55 ribu dari Rp50 ribu dan VVIP menjadi Rp105 ribu dari Rp100 ribu," kata Ruddy.

Menurut dia, kualitas pertandingan dan tim yang bertanding di babak delapan besar juga bagus, sehingga grade pertandingan juga naik. Oleh karena itu, harga tiketnya pun juga dinaikkan.

Selain kualitas pertandingan, katanya, alasan utama dinaikkannya harga tiket Arema pada babak delapan besar itu disebabkan pemasukan manajemen tim berjuluk Singo Edan dari tiket penonton musim ini, menurun drastis dibanding musim sebelumnya.

http://cdn1-e.production.liputan6.static6.com/medias/664945/original/Gustavo+Lopez.jpg

Ia mengemukakan di laga Liga Super Indonesia (LSI) ada dua klub yang menjadi patokan pendapatan dari sisi tiket penonton, yakni Arema dan Persib Bandung. Namun, ternyata pada musim kompetisi tahun ini pemasukan kedua klub tersebut dari penjualan tiket penonton turun drastis, bahkan hampir mencapai 30 persen.

Ruddy mengatakan pada musim kompetisi tahun lalu, setiap pertandingan kandang, Arema mampu meraup pendapatan sekitar Rp600 juta hingga Rp1 miliar, tergantung grade pertandingan. Sedangkan pada musim ini, hanya sekitar Rp300 hingga Rp400 juta pada setiap laga kandang.

Banyak faktor yang menyebabkan turunnya pemasukan dari tiket penonton, namun yang paling berpengaruh adalah pembagian wilayah menjadi dua, yakni barat dan timur. Dengan pembagian wilayah ini, Arema tidak bertemu dengan tim-tim papan atas yang menyedot penonton, seperti melawan Persebaya Surabaya, Persipura Jayapura, Mitra Kukar, dan klub-klub papan atas lain yang berada di grup timur.

"Dibaginya kompetisi menjadi dua wilayah sangat berpengaruh pada jumlah penonton yang menyaksikan langsung dan hadir di Stadion Kanjuruhan Kepanjen. Jauh berbeda dengan musim lalu yang satu wilayah, semua tim bertemu dan jumlah pertandingan kandang juga lebih banyak," ujarnya.

Pada musim ini, dimana per tandingan dibagi menjadi dua wilayah, selama babak penyisihan grup, Arema hanya melakoni laga kandang sebanyak 10 kali dan banyak digelar pada hari-hari kerja. Berbeda dengan musim lalu yang jadwalnya padat dan laga kandang Arema sebanyak 17 kali dan sebagian besar digelar pada hari libur, Sabtu dan Minggu. (Ant)

Baca Juga:

1.) 5 Pemain Ini Beruntung Tinggalkan MU

2.) Intip Koleksi Mobil Mewah Milik Balotelli

3.) Di Maria Ungkap Alasannya Terima Pinangan MU

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya