Liputan6.com, Munich - Dunia sepak bola tengah berduka. kini mantan pelatih Bayern Muenchen, Borussia Monchengladbach dan Barcelona, Udo Lattek berpulang di usia ke-80 tahun, 1 Februari lalu. Udo menyusul Alfredo di Stefano kembali ke haribaan Tuhan.
Sang pelatih meninggal setelah berjuang melawan penyakit parkinson dan demensia. Demensia adalah suatu kondisi saat kemampuan otak seseorang mengalami kemunduran.
Penyebab yang membuat seseorang mengalami demensia umumnya karena penyakit-penyakit kronik seperti stroke dan parkinson, seperti yang dialami Lattek di usia senjannya.
Lattek diingat sebagai pelatih sukses yang membawa Bayern menjuarai trofi Piala Eropa pertama mereka, yang kini bernama Liga Champions mereka pada 1974. Selain itu, dirinya juga merupakan bagian dari tim pelatih yang membawa Jerman Barat melaju ke final Piala Dunia 1966, namun gagal di tangan Inggris.
Sedangkan di klub lain, ia juga berjasa mempersembahkan Piala UEFA dengan Monchengladbach pada tahun 1979 dan Piala Winners dengan Barcelona pada tahun 1982.
Baca Juga
Advertisement
Ucapan belasungkawa juga mengalir dari tokoh-tokoh sepak bola Jerman, tak terkecuali chairman Bayern, Karl-Heinz Rummenigge.
Baca halaman selanjutnya
Ucapan Belasungkawa
Chairman Bayern, Karl-Heinz Rummenigge mengatakan dirinya mewakili klub merasa sangat kehilangan tokoh besar yang berjasa di sepak bola Jerman maupun Eropa.
"Kami sangat terharu dan terkena dampak berita kematian Udo Lattek itu. Namanya begitu terkait erat dengan munculnya FC Bayern pada kesuksesan di 1970-an," kata Rummenigge kepada BBC.
"Udo Lattek adalah salah satu pelatih sepak bola paling sukses di Jerman. Selain itu, dia adalah salah satu tokoh terbesar olahraga, di dalam dan di luar negeri, selama beberapa dekade. Kami telah kehilangan salah satu orang hebat FC Bayern, seorang pendukung pribadi Bayern dan seorang teman," tutupnya.
Sementara presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu, juga mengirimkan ucapan berbelasungkawa. "Udo Lattek telah meninggalkan kita. Barca berduka atas pria yang melatih tim kami di awal tahun 1980-an. Semoga ia beristirahat dalam tenang," kata Bartomeu.
Advertisement