Liputan6.com - Gelaran ISL direncanakan bergulir pada 4 April 2015 mendatang. Menarik menghitung komposisi pemain terbaik mulai dari lini depan hingga tembok pertahanan terakhir alias kiper.
Musim 2014, seperti telah diulas, Deniss Romanovs selaku penjaga gawang Pelita Bandung Raya (PBR) keluar sebagai penjaga gawang terbaik dari segi statistik. Tentu menarik meraba siapa saja calon kiper terbaik di ISL tahun ini. Siapa saja mereka?
Mantan pemain Timnas Wales, Gary Speed sempat mengeluarkan pernyataan, kiper termasuk tulang punggung tim. Blunder kiper menurut mendiang pemain legenda itu ikut mengubah hasil pertandingan.
Advertisement
"Setiap pemain pernah melakukan kesalahan, namun ketika penjaga gawang yang melakukan kesalahan, hasilnya akan memengaruhi pertandingan. Itulah risiko penjaga gawang."
Penilaian kiper terbaik tentu bukan hanya mampu menahan bola dan menghalau serangan, tetapi juga ikut memainkan skema dalam strategi pelatih.
Peran yang kembali populer berkat penampilan seorang Manuel Neuer saat membela Jerman di Piala Dunia 2014. Trend tersebut menuntut seorang penjaga gawang 'ikut bermain' dalam taktik yang dijalankan di lapangan.
Praktis, seorang penjaga gawang selain piawai dalam urusan shot-stopping, juga dituntut untuk memiliki kemampuan distribusi bola mati dan kontrol bola yang baik agar dapat menerima dan memainkan bola dalam situasi open play.
Penyedia data statistik, Labbola meliris empat nama calon kiper terbaik yang tampil di ISL 2015. Siapa pantas mendapat julukan The Next Spiderman?
Selanjutnya>>
1
Kurnia Meiga
Kiper utama Tim Nasional (timnas) Indonesia ini membuktikan bahwa dirinya memang layak menjadi pilihan terdepan di skuat Garuda. Membela Arema Cronus, Entong, sapaan akrabnya, membukukan catatan clean sheet terbanyak di LSI 2014 yakni 12 kali.
Selain itu, pemain jebolan Diklat Ragunan ini juga memiliki rataan jumlah kebobolan per pertandingan terbaik dengan 0,78 gol per pertandingan, atau total 18 gol dari 23 kali tampil membela Singo Edan. Catatan ini dilengkapi lagi dengan rata-rata 2,8 penyelamatan per pertandingan yang dilakukan Kurnia Meiga berkat refleks cekatan yang dia miliki.
Sayangnya, semua catatan positif tersebut sedikit ternoda oleh sifat temperamen yang dimiliki penjaga gawang berusia 24 tahun ini. Total tiga kartu kuning dan skorsing dua pertandingan plus denda 50 juta menjadi bukti konkret Meiga kurang mampu mengontrol emosinya.
Tiga kartu kuning itu memaksa Meiga absen di pertandingan semifinal ketika Arema Cronus dikalahkan Persib Bandung. Sedikit kekurangan ini yang menjadi tantangan untuk Meiga menatap ISL 2015.
Jika mampu memperbaiki kekurangannya tersebut dan tampil di setiap pertandingan Arema Cronus, bukan tak mungkin Entong akan mempertajam catatan clean sheet yang ia bukukan musim lalu.
Advertisement
2
Deniss Romanovs
Tidak pernah absen membela PBR sepanjang musim lalu, kiper asal Latvia, Deniss Romanovs menjadi salah satu sosok kunci keberhasilan PBR menembus babak semifinal ISL musim lalu. Aksi penyelamatan gemilang di bawah mistar gawang, membuktikan dia termasuk salah satu kiper papan atas di ISL.
Sebagai catatan, Deniss Romanovs menjadi gawang dengan jumlah rataan penyelamatan per pertandingan terbaik di Indonesia Super League (ISL) 2014. Penjaga gawang berusia 36 tahun ini melakukan 3,6 penyelamatan per pertandingan. Selain itu, dia juga mengumpulkan 1,4 sapuan per pertandingan.
Performa baik yang dia tampilkan mampu menekan jumlah gol yang bersarang di gawang kesebelasan asal kota kembang tersebut. Total, 27 gol berhasil dicetak lawan-lawan PBR selama LSI 2014. Romanovs kebobolan rata-rata satu gol di tiap pertandingan. Tidak heran bila Labbola memilih penjaga gawang terbaik LSI 2014. Mampukah kiper asal Latvia ini mempertahankan performa dan gelarnya di LSI 2015?
3
Andritany Ardhiyasa
Kandidat berikutnya adalah kiper asal Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa. Menjadi kiper Persija telah menjadi cita-cita, Andri, panggilannya. Sang kiper kini menjelma menjadi penjaga gawang andalan skuat berjuluk Macan Kemayoran itu.
Memperkuat Persija di 19 pertandingan sepanjang musim lalu, Andritany berhasil mencatatkan 8 kali clean sheet. Catatan terbilang impresif. Pemuda asli Jakarta ini rata-rata melakukan 2,7 penyelamatan tiap kali turun ke lapangan berseragam Persija. Rataan gol yang bersarang ke gawangnya pun sangat bagus dengan rata-rata 0,79 gol per pertandingan, hanya kalah baik dari Kurnia Meiga.
Meskipun memiliki postur tubuh yang tidak terlalu tinggi untuk seorang penjaga gawang, 178 cm, Andritany tidak kalah baik dalam mengamankan bola-bola atas dibanding pemain yang memiliki postur lebih tinggi. Kiper jebolan Timnas U-23 SEA Games 2011 dan 2013 itu rata-rata melakukan 1,2 intersep per pertandingan.
Terlepas dari fakta tidak lolosnya Persija ke Babak 8 Besar 2014, Macan Kemayoran menjadi tim yang paling sedikit kebobolan di LSI 2014. Dengan sistem 1 wilayah di LSI 2015, patut ditunggu apakah Andritany dapat menjaga angka kebobolan Persija tetap di angka yang minim.
Advertisement
4
Dian Agus Prasetyo
Kiper kekar Dian Agus Prasetyo sudah tidak asing lagi. Setelah dua musim terakhir membela Mitra Kukar, kini pemain asal Ponorogo itu menjadi pilihan pelatih Benny Dollo.
Dian Agus kini mencoba peruntungannya dengan membela kesebelasan asal pulau Andalas, Sriwijaya FC (SFC). Penjaga gawang asal Ponorogo ini diproyeksikan akan menjadi andalan SFC di bawah mistar gawang dalam mengarungi LSI musim 2015.
Pemain 29 tahun itu pun bukan pemain sembarangan, beberapa kali dipanggil memperkuat timnas Indonesia membuktikan, dia salah satu penjaga gawang top yang bermain di LSI. Membela Mitra Kukar musim lalu, penjaga gawang berusia 29 tahun ini turun di 24 kesempatan berbeda dengan catatan kemasukan 24 gol atau rata-rata 1,2 gol per pertandingan.
Pemain jebolan tim junior Petrokimia Putera Gresik (Persegres Gresik United) rata-rata melakukan 2,7 penyelamatan tiap kali turun menjaga gawang Mitra Kukar.
Kini, berseragam SFC, Dian Agus diharapkan oleh publik Palembang untuk dapat mengangkat prestasi klub yang bermarkas di Stadion Gelora Sriwijaya tersebut. Penampilan baik di bawah mistar sudah ia buktikan di turnamen pra musim SCM Cup, namun pembuktian yang sebenarnya baru dapat dinilai setelah LSI 2015 bergulir awal April mendatang.
5
Grafis
Keempat kiper tersebut memiliki peluang untuk jadi yang terbaik di LSI 2015 dan menjadi elemen penting bagi klub masing-masing.
Tapi, sangat mungkin yang bisa tampil memukau hingga mengantarkan klubnya juara bukan di antara mereka berempat. Masih ada nama-nama hebat yang siap bersaing seperti I Made Wirawan yang kembali mengawal gawang Persib Bandung, Yoo Jae-hoon yang kini membela Bali United Pusam, maupun kiper senior Markus Horison kini membela panji PSM Makassar.
Penampilan menawan di liga akan menggaransi tempat di timnas, jadi menjadi satu hal yang menarik untuk memerhatikan performa kiper klub ISL musim 2015.
(Naufal Hani/Labbola)
Advertisement