Liputan6.com, Zurich - Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) menjadi buah bibir dan berada dalam krisis. Rabu (27/9/2015) di Zurich, Swiss, Jaksa Agung Amerika Serikat dan anggota FBI menangkap sembilan petinggi dan empat anggota eksekutif di bidang pemasaran otoritas sepak bola dunia tersebut dengan tuduhan korupsi.
Tertangkapnya sejumlah petinggi FIFA membuat sang presiden, Sepp Blatter seperti kebakaran jenggot. Menurutnya, kejadian tersebut bisa mengubah pandangan pecinta sepak bola dunia terhadap kinerja FIFA.
"Sekarang waktu yang sulit untuk sepak bola, fans dan FIFA. Saya tahu peristiwa ini akan berdampak pada pandangan orang melihat kerja kami," ucap Bletter dalam situs resmi FIFA.
Advertisement
"Tapi, kami menyambut tidakan dan investigasi otoritas Amerika Serikat dan Swiss. Kami percaya mereka akan membantu kami untuk membasmi semua kesalahan di dunia sepak bola," tambah pria berusia 79 tahun tersebut.
Bersambung ke halaman selanjutnya>>
2
Sebelumnya, Jaksa Agung AS, Loretta Lynch juga menuduh FIFA telah melakukan prakter kotor di dunia sepak bola seperti pencucian uang, pemerasan hingga pengaturan skor. Lynch juga menduga FIFA telah menyiapkan strategi untuk melakukan korupsi pada Piala Dunia 2018 dan 2022.
Blatter menganggap dugaan itu salah. Dia bakal membuktikan, institusi pimpinannya bersih dari skandal. "Opa" Blatter berjanji bakal memecat "anak buahnya" yang terbukti bersalah dan melarang mereka bekerja di perhelatan Piala Dunia 2018 dan 2022.
Para petinggi FIFA yang ditangkap adalah Wakil Presiden FIFA, Jeffrey Webb dari Cayman Islands dan Eugenio Figueredo dari Uruguay, dan juga Jack Warner dari Trinidad dan Tobago, seorang anggota Komite Eksekutif FIFA yang pernah dituduh melakukan berbagai tindakan tidak terpuji.
"Biarkan saya memberikan penjelasan, kesalahan seperti ini tidak memiliki tempat dalam sepak bola. Kami akan memastikan, mereka yang terlibat di dalamnya akan dikeluarkan," ucap Blatter.
"Kami mengambil tindakan cepat untuk melarang orang-orang yang disebutkan oleh pihak berwenang dari kegiatan sepak bola tingkat nasional, atau internasional. Kami akan terus bekerja sama dengan pihak yang berwenang. Kami juga akan bekerja keras memberantas kesalahan ini," pria kelahiran Swiss itu menutup.
Baca juga:
5 Manajer yang Bisa Bawa Liverpool Kembali ke Liga Champions
5 Hal yang Dipelajari dari Van Gaal pada Musim Perdana di MU
Model Seksi Italia Jadi Kekasih Baru Cristiano Ronaldo?
Madrid Pecat Ancelotti, 5 Pelatih Ini Kandidat Kuat Penggantinya
Advertisement