Statistik Ciamik Timnas U-23 Indonesia Jelang SEA Games 2015

Di tengah ancaman sanksi FIFA, Timnas U-23 Indonesia tetap bersiap menuju SEA Games 2015.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 30 Mei 2015, 10:41 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2015, 10:41 WIB
Jelang Berlaga di Sea Games Singapura, Garuda Muda Matangkan Fisik dan Strategi
Jelang berlaga di Sea Games XXVIII Singapura, Timnas Indonesia U-23 kembali melakukan latihan di Lapangan Sutasoma Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (23/5/2015). Tampak, pemain timnas U-23 berlatih kecepatan berlari. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah ancaman sanksi FIFA, Timnas U-23 Indonesia tetap bersiap menuju SEA Games 2015. Sebanyak 20 pemain akan dibawa Pelatih Aji Santoso menuju Singapura.

Aji Santoso menegaskan ada tiga alasan utama ketika memilih pemain tersebut, yaitu kualitas individu, kondisi fisik pemain, serta keterbatasan kuota. Alasan terakhir itu pula yang membuat sang pelatih hanya membawa serta dua penjaga gawang.

Satu alasan khusus diberikan untuk Hendra Adi Bayauw. Pemain Semen Padang tersebut tidak diikutsertakan karena mengalami cedera yang tidak memungkinkannya sembuh dalam waktu cepat sehingga bisa mengikuti turnamen. Pemain yang telah melakoni lima dari delapan laga yang dijalani oleh timnas U-23 selama persiapan itu sudah tidak mengikuti laga persabahatan melawan Malaysia beberapa waktu lalu.

Berikut ini performa pemain pilihan Aji Santoso dari delapan pertandingan internasional terakhir timnas U-23 selama 2015. Data yang dikumpulkan Labbola dijadikan acuan untuk menilai performa pemain pilihan sang pelatih.

1.

M Natshir
M Natshir (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dua kiper terbaik

Mengingat ada keterbatasan kuota, Aji Santoso hanya menyertakan dua penjaga gawang. Kiper muda Persib Bandung, M. Natshir, jadi pilihan. Wajar jika pemuda yang akrab dipanggil Deden tersebut menjadi pilihan karena selama masa persiapan dan kala melakoni Pra Piala Asia U-23 namanya selalu jadi pilihan utama.

Memainkan enam dari delapan pertandingan, kiper cadangan I Made Wirawan tersebut bermain selama 540 menit. Dia punya refleks yang bagus sehingga selama bermain dia mencatatkan 15 penyelamatan. Laga terakhir melawan Malaysia dia menjadi pemain terbaik berkat lima kali penyelamatan yang dibuatnya mampu mengamankan kemenangan 1-0 atas sang rival di Asia Tenggara tersebut.

Pertanyaan kemudian muncul bagi Aji, siapa yang akan jadi pelapis Deden? Ada dua nama, Teguh Amirudin dan Ravi Murdianto. Keduanya masing-masing memainkan satu pertandingan. Tentu pilihan sulit.

Aji akhirnya memilih Teguh dan menepikan Ravi. Kiper muda jebolan timnas U-19 itu tampaknya dianggap masih kurang pengalaman dibanding Teguh Amirudin yang telah punya pengalaman di sepak bola profesional bersama Perseru Serui.

Selain itu penampilan selama bermain untuk timnas U-23 juga lebih meyakinkan Teguh. Meski punya jumlah penyelamatan yang lebih sedikit  (3) dibanding Ravi (5), Teguh lebih baik dalam mengirimkan umpan untuk memulai serangan di mana dia melepaskan 24 umpan tepat sasaran dan hanya lima kali gagal. Sementara Ravi hanya sempat memberi 12 kali umpan sukses dan 15 lainnya gagal.

2.

Hansamu Yama Pranata
Hansamu Yama Pranata (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Enam pemain bertahan

Ada enam pemain bertahan yang diikutsertakan ke SEA Games. Nama Manahati Lestusen dan Hansamu Yama Pranata tampaknya tak diragukan untuk masuk. Selain memegang jabatan kapten, Manahati juga bermain dalam enam pertandingan di mana dia sempat mencetak dua gol dari titik putih saat melawan Suriah U-23 dan Timor Leste U-23. Dia juga bertahan dengan baik. Masing-masing dua kali memblok tendangan dan umpan silang, 13 kali memotong bola, serta 30 kali melakukan sapuan.

Kompatriotnya Hansamu juga sangat bagus. Bermain dalam tujuh pertandingan Hansamu melakukan dua kali blok tendangan, 33 kali memotong bola, serta 35 kali sapuan. Hanya saja nilai minusnya dia menerima kartu merah saat laga persahabatan melawan Malaysia yang dianggap tidak seharusnya dia menerima jika tidak melakukan kecerobohan.

Bek lain yang masuk adalah Agung Prasetyo, Muhammad Abduh Lestaluhu, Syaiful Indra Cahya, Vava Mario Yagalo, serta Zainaldo. Menariknya, Aji tidak memanggil I Putu Gede Juni Antara padahal dia bermain di enam pertandingan. Jika dibandingkan dengan Syaiful Indra Cahya dan Vava Mario Yagalo yang hanya sekali bermain jelas jauh berbeda. Tapi nama Putu Gede sendiri sudah tak dipanggil dalam pelatnas terakhir di Bandung dan laga melawan Malaysia.

3.

Adam Alis Setyano
Adam Alis Setyano (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Gelandang energik

Nama-nama di pos gelandang tampaknya tak ada yang diragukan lagi. Adam Alis Setyanto, Ahmad Nufiandani, Evan Dimas Darmono, Paulo Oktavianus Sitanggang, Zulfiandi, serta Hargianto masuk tim. Empat pemain eks timnas U-19 tersebut tak diragukan lagi kemampuannya.

Pun dengan Adam Alis dan Nufiandani, gelandang enerjik yang mampu bertarung, membawa bola, serta mengkreasi peluang. Keduanya selalu bermain dalam delapan pertandingan di bawah arahan Aji Santoso dengan masing-masing mencetak satu gol. Adam Alis melengkapinya dengan satu assist.

Evan Dimas seperti halnya di timnas U-19 juga tetap jadi andalan. Dia bermain dalam tujuh pertandingan dan sempat mencetak satu gol. Sementara Paulo mencetak satu gol dari delapan pertandingan yang dimainkan. Meski tak mencetak gol, Zulfiandi merupakan katalis tim ini di mana dia bermain dalam enam pertandingan selama 261 menit 173 umpan sukses dan 21 umpan gagal dengan rasio kesuksesan 89%, terbaik di antara pemain lain yang punya menit bermain di atas 200 menit.

4.

Muchlis Hadi Ning Syaifulloh
Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

PR di lini depan

Aji Santoso mendaftarkan empat nama untuk lini depan. Ada Ilham Udin Armaiyn, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, Wawan Pebriyanto, Yandi Sofyan serta Yohanes Ferinando Pahabol. Masalah pertama bagi lini serang timnas kali ini adalah Ferinando Pahabol ditarik oleh klubnya, Persipura Jayapura, sebagai buntut kisruh PSSI-Menpora yang berujung pada gagal bertandingnya Mutiara Hitam melawan Pahang FA.

Antoni Putro Nugroho sebelumnya sudah menimbulkan masalah. Setelah sempat bermain dalam enam pertandingan, Antoni mengalami cedera parah bersama klubnya Barito Putera. Dengan begitu pilihan penyerang semakin terbatas.

Dengan demikian hanya ada dua penyerang murni di tim ini, Muchlis Hadi dan Yandi Sofyan. Sementara Ilham Udin dan Wawan biasa beroperasi di sektor sayap. Tapi keduanya punya insting mencetak gol yang cukup baik. Wawan mencetak gol indah yang memastikan kemenangan atas Malaysia. Sementara Ilham meski belum mencetak gol sudah memberikan satu umpan yang jadi gol.

Nama Muchlis jadi andalan jika menilik statistiknya. Lima kali bermain dia mencetak dua gol dan empat kali memberikan asis. Dia akan bersaing jadi ujung tombak dengan Yandi dalam skema tiga penyerang yang tampaknya akan dimainkan oleh Aji Santoso.

Jika dilihat pemain yang dipilih oleh Aji Santoso adalah yang terbaik. Meski tetap ada pertanyaan seperti mengapa Putu Gede tak diikutsertakan padahal dia jadi pilihan utama di sektor bek kanan sebelumnya. Dengan ketegangan antara elit PSSI dan Menpora belum mereda, jika sampai gagal memenuhi ekspektasi meraih medali di SEA Games mendatang faktor nonteknis yang tampaknya lebih memberi pengaruh.

Grafis

LabBola
LabBola

http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/888973/original/085641300_1432918132-statistik_timnas_u23_di_laga_internasional-01.jpg

(Sirajudin Hasbi - LabBola)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya