Indonesia Disanksi FIFA, Apa Komentar Presiden Jokowi?

"Reformasi total. Daripada Indonesia memiliki prestasi seperti ini terus sepanjang masa,"

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 30 Mei 2015, 18:34 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2015, 18:34 WIB
Pimpin Ratas, Jokowi Pinta Pembangunan Infrastruktur Dipercepat
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/5/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Indonesia, Joko Widodo mendukung Indonesia terancam sanksi FIFA. Menurut orang nomor satu di Republik ini, dia menginginkan reformasi total dalam tubuh federasi sepakbola di Indonesia alias PSSI.

Menurut Jokowi, peringkat dunia Indonesia yang jalan ditempat menjadi sinyalemen kuat, sepakbola Indonesia harus 'diobati'. Mantan Walikota Solo itu juga menilai, percuma jika Indonesia tampil di event internasional namun selalu kalah.

"Peringkat Indonesia di FIFA sejak 2012, 156 (dunia). 2013 di 161. Sedangkan pada 2014 rangking 159, sama (dengan 2015). Indonesia ini hanya ingin ikut di event-event internasional atau prestasi. Kalau hanya ingin bermain di event internasional, tapi selalu kalah, lantas di mana kebanggaan Indonesia?" ujar Joko Widodo.

Pemerintah, Jokowi melanjutkan, pemerintah menginginkan pembenahan total, termasuk sistem dan manajemennya. "Reformasi total. Daripada Indonesia memiliki prestasi seperti ini terus sepanjang masa," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu seraya menyatakan, pemain Indonesia memiliki skill individu mumpuni.

Jokowi enggan berkomentar lebih jauh soal sikap Menpora yang enggan mencabut pembekuan untuk PSSI. "Kalau memang terjadi pembekuan, memang ada reformasi total."

Pria 53 tahun itu menyebut pembekuan PSSI yang dilakukan Menteri Imam Nahrawi bukan sebagai bentuk intervensi. "Mestinya PSSI dan pemerintah bekerjasama yang baik. Ini bukan intervensi. Kami semua ingin sepak bola Indonesia lebih baik."


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya