Liputan6.com, Jakarta - Dua gelandang legendaris, Frank Lampard dan Steven Gerrard dipastikan sudah tidak merumput lagi di Liga Premier Inggris. Keduanya sudah hengkang ke Amerika Serikat.
Lampard yang musim lalu merupakan pemain pinjaman Manchester City sudah dipulangkan ke klub asalnya, New York City. Sedangkan Gerrard memutuskan untuk tidak memperpanjang masa baktinya di Liverpool, dia telah memilih bergabung dengan LA Galaxy.
Minggatnya dua legenda Timnas Inggris itu dari Liga Premier membuat persaingan bakal terasa sepi. Bagaimana tidak, Lampard dan Gerrard merupakan motor permainan klubnya masing-masing.
Meski demikian, ada lima gelandang muda yang diprediksi bisa menyaingi persaingan dinasti Gerrard dan Lampard. Siapa saja mereka? Simak ulasannya di halaman berikut!
Â
Baca Juga
Advertisement
Jordan Henderson
Jordan Henderson
Dengan hengkangnya Gerrard, Jordan Henderson dipastikan bakal menjadi jantung tim Liverpool. Terlebih lagi, Henderson menjabat sebagai kapten The Reds, menggantikan Gerrard.
Pada Liga Premier Inggris musim lalu, pria berusia 25 tahun tersebut mencetak enam gol dari 37 pertandingan. Dia juga menciptakan 66 peluang mematikan di kotak penalti lawan, sembilan di antaranya berhasil menjadi gol.
Pria berpostur 182 cm tersebut melepaskan 2126 umpan dengan persentase keberhasilan sebesar 82 persen. Dalam duel dengan lawan, Henderson piawai dalam menghentikan gerakan musuhnya dengan cara menekel.
Buktinya, ada 61 tekel yang berhasil dilakukan dari 129 percobaan dengan tingkat keberhasilan sebesar 47 persen.
Â
Advertisement
Ryan Mason
Ryan Mason
Karakteristik gelandang serang Tottenham Hotspur, Ryan Mason yang suka menekan pertahanan lawan sangat mirip dengan Gerrard. Dia memiliki kemampuan yang mengesankan dengan tingkat kinerja tinggi di lini tengah Spurs.
Pada musim lalu, pria berusia 23 tahun tersebut berhasil mencetak satu gol dari 31 penampilan di Liga Premier Inggris. Mason menjadi pemain keempat Spurs dalam hal menciptakan peluang mematikan di kotak penalti lawan. Dia menciptakan 29 peluang mematikan.
Dalam hal duel dengan lawan, Mason sangat handal menjaga bola dari kakinya. Buktinya, dia berhasil menjaga bola di kakinya sebanyak 17 kali dari 29 duel dengan lawan. Tingkat keberhasilannya sebesar 61 persen.
Â
Fabian Delph
Fabian Delph
Permainan gelandang Aston Villa, Fabian Delph sangatlah tenang. Dia mengingatkan kita dengan sosok Lampard di lini tengah Chelsea.
Delph yang sangat mahir menggunakan kaki kiri itu merupakan pemain paling kreatif Aston Villa dalam menciptakan peluang. Gelandang berusia 25 tahun tersebut menciptakan 36 peluang mematikan. Bahkan, tiga di antaranya berhasil menjadi gol.
Ketenangannya dalam permainan membuat lawan sulit mencuri bola dari kaki Delph. Buktinya dia berhasil menjaga bola di kakinya sebanyak 61 dari 74 kali duel dengan tingkat keberhasilan mencapai 82 persen.
Dari 28 pertandingan Liga Premier Inggris, Delph berhasil melepaskan umpan panjang sebanyak 132 kali dengan persentase keberhasilan sebesar 86 persen.
Â
Advertisement
Jack Wilshere
Jack Wilshere
Gelandang muda Arsenal, Jack Wilshere menjadi pemain wonderkid yang dinilai sangat brilian. Dia pandai mencari dan membuka ruang, sama seperti Lampard.
Sayangnya, pria berusia 23 tahun tersebut lebih sering dibekap cedera yang membuat perkembangannya terhambat. Buktinya, pada musim lalu, Wilshere hanya tampil sebanyak 14 kali di Liga Premier Inggris.
Pemain yang hanya mencetak dua gol pada musim lalu itu berhasil menciptakan 16 peluang mematikan di kotak penalti lawan. Wilshere juga handal menjaga bola di kakinya. Dia memenangkan 32 duel dari 60 perebutan bola dengan lawan.
Â
James Ward Prowse
James Ward Prowse
Pemain terakhir yang dinilai pantas menggantikan Lampard atau Gerrard adalah gelandang muda Southampton, James Ward Prowse.
Gelandang berusia 20 tahun itu sangat mahir dalam mengeksekusi tendangan bebas. Sebagai pemain muda, persentasi sepakannya pun cukup besar, yakni 57 persen.
Selain itu, James tidak kalah saing dengan pemain senior Southampton, Dusan Tadic dalam hal menciptakan peluang. James berhasil menciptakan 33 peluang mematikan dari 25 pertandingan Liga Premier Inggris musim lalu. Bahkan, enam di antaranya berhasil menjadi gol untuk Soton. (Cak)
Â
Â
Advertisement