Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim Transisi Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga), Zuhairi Misrawi mengakui gagasan pemerataan wasit Piala Kemerdekaan belum sejalan dengan harapan yang diinginkan. Kisruh yang terjadi di lapangan saat pertandingan serta rumor pengaturan skor mewarnai gelaran turnamen yang diikuti oleh klub-klub Divisi Utama tersebut.
Seperti yang diketahui, Tim Transisi telah berhasil mengumpulkan 203 perangkat pertandingan termasuk wasit untuk mengikuti penyegaran wasit di Cibubur, Jakarta Timur. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari sejak Rabu, 8 Juli lalu itu ternyata diikuti sebagian besar pengadil lapangan yang telah di'parkir' PSSI lantaran sempat memimpin laga Liga Primer Indonesia (IPL).
"Ada usulan dari Awapi (Asosiasi Wasit Profesional Indonesia) untuk pemerataan yang saat ini tidak mendapatkan kesempatan dengan PSSI. Tim Transisi setuju ada pemerataan, tapi dalam kenyataan ada yang tidak memiliki jam terbang, lalu membuat beberapa masalah," kata Zuhairi kepada wartawan pada Rabu (25/8) sore di ruang Media Center Kemenpora.
Ricuh dalam lapangan pertama kali terjadi pada saat pertandingan lanjutan Grup C antara Persis Solo melawan Persinga Ngawi, Kamis (20/8) lalu. Pelatih Persis Aris Budi menanduk asisten wasit Kangiadi, karena tak puas pada kepemimpinan pengadil lapangan tersebut.
"Sehingga kami putuskan kami tetap untuk menggunakan wasit terbaik. Maka jauh lebih menarik keputusan dan manajer klub bilang wasit seperti ini yang diminta," pungkasnya.
Mantan-mantan wasit saat dualisme kompetisi terjadi di Indonesia memang sudah dibekukan jauh sebelum SK Menteri Pemuda dan Olahraga turun. Kepada Liputan6.com pada Jumat (31/7) silam, salah seorang wasit Piala Kemerdekaan, Dadan Suhandra bercerita soal kehidupannya, karena tak pernah lagi memimpin laga resmi di tanah air.
"Saya harap semua wasit bisa merumput lagi, tak ada blok wasit ISL atau apalah. Sekarang kan ada bloknya. Wasit IPL 'ditidurkan' tidak pernah dipanggil. Semua yang menikmati sepak bola ini sejahtera, begitu harapan saya," kata Dadan. (Def/Ris)
Baca Juga:
Tim Unggulan Gagal Podium di Balap Mobil Kuno Sentul
Advertisement
Ketat, Semifinal Kejuaraan Bulu Tangkis MSC di Tasikmalaya