Arti Tangis Lorenzo Setelah Kunci Gelar Juara Dunia MotoGP 2015

Biasanya, dia tidak menangis, tapi kali ini ia tidak bisa menahannya.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 09 Nov 2015, 09:34 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2015, 09:34 WIB
Jorge Lorenzo
Jorge Lorenzo di podium MotoGP Valencia bersama peringkat kedua, Marc Marquez (kiri), dan Dani Pedrosa di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Minggu (8/11/2015). (AFP Photo/Javier Soriano)

Liputan6.com, Valencia - Sukses meraih juara dunia MotoGP 2015, Jorge Lorenzo tidak dapat membendung air matanya karena terlalu emosional. Jalan merebut gelar tahun ini terasa sulit bagi pembalap pemilik nomor 99 tersebut.

Start dari urutan pertama di Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia, Lorenzo tancap gas hingga balapan selesai. Kemenangan di Valencia membuat pembalap 28 tahun ini berbalik unggul atas Rossi. Lorenzo mengantongi 330 poin, meninggalkan Rossi dengan 5 poin. Lorenzo mengunci gelar juara dunia untuk ketiga kali setelah melakukannya di musim 2010 dan 2012.

Lorenzo buru-buru mengambil bendera Spanyol lalu mengibarkannya. "Saya sangat emosional," kata Lorenzo, sebagaimana dilansir dari Crash.net.

Pembalap Movistar Yamaha ini mengaku sangat bahagia. "Biasanya saya tidak menangis. Tapi sekarang, saya tidak bisa menahannya di momen ini. Saya juga tidak menyapa penggemar karena sangat emosional," ujar pembalap asal Spanyol tersebut.

Terlepas dari insiden Rossi dengan Marquez yang mendatangkan 'berkah' bagi Lorenzo, pembalap 28 tahun ini sudah pantas merebut juara dunia. Sepanjang 2015, Lorenzo mampu merebut 7 podium pertama. Bandingkan dengan Rossi yang cuma mendapatkan 4 podium pertama. 

Namun, Rossi berhak mendapatkan posisi lebih baik karena mampu mendapatkan banyak podium. Total dalam 18 kalender balapan musim ini Rossi sudah 14 kali naik podium, sedangkan Lorenzo hanya 12 kali. Sehingga balapan ditentukan sampai seri terakhir di MotoGP Valencia. 

Sebelum gelaran Valencia dimulai, X-Fuera tertinggal 7 poin dari Valentino Rossi. VR46 memuncaki klasemen dan di atas angin. Namun sebuah peristiwa terjadi di MotoGP Malaysia di sirkuit Sepang. The Doctor menyonggol Marc Marquez dan dinyatakan bersalah. Kejadian ini secara tidak langsung menguntungkan Lorenzo karena Rossi mendapat sanksi harus start dari posisi terbuncit di seri terakhir MotoGP Valencia.

"Sekarang, kami harus menikmati momen spesial secara maksimal hingga beberapa pekan mendatang. Sebab, gelar ini sangat sulit diraih. Kami bakal mencoba merebut kemenangan lagi, tapi tentu ini akan sulit," ujar Lorenzo mengakhiri. (Rjp/Rco)**

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya