Liputan6.com, London - Mulai Kamis 17 Desember 2015, Jose Mourinho bukan lagi manajer Chelsea. Klub asal London tersebut memutuskan untuk memecat Mourinho karena rentetan hasil buruk yang didapat pada musim 2015-2016.
Pemecatan Mourinho terjadi setelah Chelsea menelan dua kekalahan beruntun di Liga Premier Inggris. Senin lalu Chelsea kalah untuk kali kesembilan musim ini usai takluk 1-2 dari pemuncak klasemen Leicester City.
Dengan sembilan kali kekalahan, Chelsea tersungkur di posisi 16 klasemen. Mereka baru mendapat 15 poin dari 16 pertandingan. The Blues hanya terpaut satu angka dari zona degradasi.
Buruknya prestasi Chelsea musim ini sangat mengejutkan. Sebelum musim 2015-2016 bergulir, tak ada yang memperkirakan Chelsea bakal terdampar di papan bawah. Pasalnya mereka merupakan juara bertahan Liga Premier Inggris.
Materi pemain Chelsea pun tidak banyak berubah ketimbang musim lalu. Pemain-pemain top macam Diego Costa, Cesc Fabregas dan Eden Hazard masih jadi tulang punggung klub.
Banyak faktor yang menyebabkan Chelsea musim ini begitu terpuruk. Berikut momen-momen krusial kehancuran Mourinho musim ini:
1. Konflik dengan Eva Carneiro
Mourinho terlibat perselisihan dengan dokter tim Chelsea Eva Carneiro. Eks pelatih FC Porto itu mendepak sang dokter cantik karena kesal dengan kinerja wanita 42 tahun itu.
Penyebab kisruh Eva dan Mourinho dipicu laga pekan pertama Premier League antara Chelsea melawan Swansea City yang berakhir 2-2. Mourinho geram dengan tindakan Eva dan fisioterapis The Blues, Jon Fearn, yang masuk ke lapangan untuk merawat Eden Hazard pada masa injury time.
Menurut Mourinho, seharusnya Eva dan Fearn tak perlu masuk ke lapangan. Dengan Eva masuk merawat Hazard maka pemain Belgia itu harus keluar lapangan sejenak. Padahal ketika itu Chelsea sedang memburu gol kemenangan dan sudah main dengan 10 pemain. Pelatih asal Portugal itu pun menyebut Eva tak mengerti sepak bola dan merugikan Chelsea.
Eva dan Fearn kemudian dihukum oleh Mourinho untuk tak terlibat pada kegiatan di tim utama The Blues. Kedua staf medis Chelsea itu juga tidak pernah terlihat lagi di bangku cadangan ketika tim asal London Barat itu tengah bertanding. Akhirnya Eva memilih mundur dari Chelsea.
Yang jelas, pasca-konflik dengan Eva performa Chelsea menurun drastis.
2. Kehilangan Kepercayaan dari Pemain
Mourinho musim ini mulai kehilangan kepercayaan dari para pemainnya. Penggawa Chelsea tampaknya mulai tidak suka dengan manajer asal Portugal itu. Mourinho sudah menyadari hal tersebut.
Setelah kalah dari Bournemouth 5 Desember lalu, Mourinho menyatakan beberapa anggota skuatnya tidak memberikan kemampuan terbaiknya sehingga The Blues harus takluk 0-1.
Puncak kekesalan Mourinho terhadap pemainnya terjadi usai kalah dari Leicester. Dia mengaku merasa dikhianati oleh para pemainnya.
"Saya merasa pekerjaan saya dikhianati. Sulit bagi kami mencetak gol ketika Anda memiliki pemain yang tidak dalam level terbaik mereka. Bila Anda memiliki beberapa pemain, terutama di posisi penting, itu sulit," kata The Spesial One ketika itu.
Salah satu bukti Mourinho sudah tidak disukai pemainnya adalah sikap striker Diego Costa. Pemain Spanyol ini tertangkap kamera melempar rompi ke Mourinho karena kecewa tidak dimainkan saat melawan Tottenham Hotspur.
3. Selalu Mencari Kambing Hitam
Mourinho merupakan pelatih yang arogan. Dia sering kali tidak mau mengakui salah meracik strategi. Bukannya fokus memperbaiki timnya, eks pelatih Real Madrid itu malah kerap mengambinghitamkan orang lain atas kekalahan Chelsea.
Saat kalah 1-2 dari West Ham United Oktober lalu, Mourinho menuding wasit Jon Moss sebagai biang keladi karena memberikan keputusan yang merugikan Chelsea. Akibatnya Mourinho terkena sanksi skorsing satu laga.
Mourinho kembali mengkritik wasit setelah Chelsea keok di tangan Liverpool 31 Oktober lalu. Mourinho mengatakan beberapa faktor dalam kekalahan tersebut berada di luar jangkauan klubnya.
Lain lagi ketika Chelsea dipecundangi Leicester, Mourinho menumpahkan kekesalannya kepada anak gawang.
"Tapi anak gawang mereka juga luar biasa. Saya pikir anak gawang seperti itu memalukan untuk Liga Inggris," ujar The Special One geram. (*)
Momen-momen Krusial Kehancuran Mourinho di Chelsea
Mourinho dipecat gara-gara Chelsea kalah sembilan kali musim ini.
diperbarui 18 Des 2015, 07:15 WIBDiterbitkan 18 Des 2015, 07:15 WIB
Chelsea Vs Porto, Rabu (9/12/2015). Jose Mourinho berhasil membawa Chelsea lolos ke 16 besar Champions League usai menaklukan mantan klubnya 2-0. (AFP/Ben Stansall)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Miliarder Gautam Adani Kehilangan Rp 872,33 Triliun Imbas Tuduhan Kasus Suap
Tips agar Berat Badan Naik: Panduan Lengkap Menambah Berat Badan Secara Sehat
Toyota Celica Comeback, Siap Meluncur Tahun Depan
Quick Count PPI Pilwalkot Makassar, Data Masuk 90 Persen: Munafri-Aliyah Unggul Telak
7 Momen Duta Sheila On 7 di Mini Soccer Clash, Tak Sengaja Dislengkat Devina Karamoy
Sony bakal Rilis Handheld Gaming Setara Konsol PS5, Siap Tandingi Nintendo Switch?
Manchester United Temukan Kandidat Striker Baru dari Klub Papan Bawah Liga Inggris
Catat, Ini Jenis Kendaraan yang Boleh Beli Pertalite Cs
Brasil Kenalkan RUU untuk Jadikan Bitcoin Cadangan Negara
Sejarah Tari Haka, Produk Budaya Suku Maori Selandia Baru
Momen Presiden Prabowo Subianto Beri Perhatian ke Menkeu Sri Mulyani, Dinilai Terlalu Green Flag
Dwi Andhika Istilahkan Chika Jessica Seperti Rumah, Nyaman dan Berharap Jadi Pelabuhan Terakhirnya