Jelang Asian Games, Pemerintah Bangun 10 Wisma Atlet di Kemayoran

Kementerian PU-Pera dan Kemenpora hadir dalam penandatanganan Mou Wisma Atlet.

oleh Risa Kosasih diperbarui 17 Mar 2016, 21:30 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2016, 21:30 WIB
Pembangunan Wisma Atlet
Penanda-Tanganan Kontrak Pembangunan Wisma Atlet Kemayoran

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman untuk kontrak pembangunan 10 menara rusun atlet (wisma atlet) di kawasan Kemayoran dalam rangka persiapan penyelenggaraan Asian Games tahun 2018.

Pada kesempatan tersebut, kontrak pembangunan wisma senilai Rp 3,5 trilyun diteken oleh PPK Rumah Susun Tingkat Tinggi II, Ditjen Penyediaan Perumahan, serta para kontraktor pelaksana, antara lain Abipraya-Indulexco KSO, PT Waskita Karya, Adhi-Jaya Konstruksi-Penta, dan Wika Cakra KSO.

Baca Juga

  • 4 WAGs Terseksi MotoGP 2016
  • Ketua Umum PSSI Jadi Tersangka, Ini Tanggapan Menpora
  • Latihan Diganggu, Suarez Tendang Bek Barcelona

Sekjen Kementerian PU-Pera Taufik Widjoyanto, Dirjen Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin dan Deputi 5 Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto hadir bersama Dirut Pengelola Kemayoran dan perwakilan dari KOI (Komite Olimpiade Indonesia) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/3). Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, pembangunan wisma atlet akan memakan waktu sekitar 17 bulan atau diperkirakan akan selesai pada bulan September 2017, setahun sebelum kick-off Asian Games.

"Pasca Asian Games 2018, bangunan wisma atlet Kemayoran akan dimanfaatkan sebagai hunian bagi penduduk Jakarta yang berhak (sesuai kriteria yang ditetapkan) yaitu antara lain untuk masyarakat menengah ke bawah dan juga relokasi pemukiman kumuh yang ada di sekitar Jakarta," kata Gatot.

Rencana pembangunan wisma atlet ini sempat terhambat karena penolakan Pemda DKI untuk menyediakan hotel sementara bagi para tamu negara di pesta olahraga se-Asia ini. Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al Fahad malah sempat mengirimkan surat berturut-turut pada Oktober dan November 2015 kepada Pemerintah Indonesia karena tak melihat penyelesaian siapa pihak yang bertanggung jawab soal salah satu infrastruktur Asian Games 2018 tersebut.

"Saat nanti OCA akan bertemu lagi dengan Indonesia tanggal 10 dan 11 Mei 2016. Ada sejumlah kemajuan persiapan yang dapat dipaparkan," Gatot mengakhiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya