Juara All England 2016 Diguyur Bonus Rp 500 Juta

Praveen Jordan/Debby Susanto menyelamatkan muka Indonesia di ajang All England.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 22 Mar 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2016, 16:00 WIB
Praveen Jordan/Debby Susanto
Praveen Jordan/Debby Susanto memamerkan medali emas All England 2016 di Bandara Soetta, Banten, Rabu (16/3/2016). Praveen/Debby menjadi juara usai mengalahkan pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Praveen Jordan/Debby Susanto menyelamatkan muka Indonesia di ajang All England. Mereka berhasil menjadi juara All England 2016 setelah mengalahkan pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, 14 Maret 2016.

Prestasi Praveen/Debby pun mendapat penghargaan dari Bakti Olahraga Djarum Foundation. Mereka diguyur bonus mencapai Rp 500 juta. Selain sang juara, Djarum Foundation juga memberikan hadiah kepada pelatih ganda campuran, yakni Richard Mainaky, Nova Widianto dan Enroe Suryanto berupa TV LED.

Baca Juga

  • Khawatir Diculik, Ronaldo Sewa Bodyguard untuk Ibunya
  • Rossi-Lorenzo Tak Akur, Bintang Baru MotoGP Siap Gabung Yamaha
  • Selebrasi Juara di Qatar, Lorenzo Sindir Rossi

"Pemberian apresiasi ini sudah merupakan komitmen kami kepada pemain berprestasi. Terlebih lagi, Praveen/Debby telah menyelamatkan muka Indonesia. Waktu di All England, wakil Indonesia tinggal mereka," kata Program Director Djarum Foundation Yoppy Rosiman di Plaza Senayan, Selasa (22/3/2016).

Kiprah Praveen/Debby tentu membuat bangga keduanya. Terlebih lagi, mereka menjadi satu-satunya harapan Indonesia di All England setelah beberapa andalan Indonesia seperti Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir hingga Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan sudah tersingkir.

Momen Praveen Jordan/Debby Susanto juara All England. (Reuters/Andrew Boyers)

Namun peringkat ketujuh dunia badminton itu tak mau larut dalam kemenangan. Mereka juga menolak disamakan dengan seniornya, Tontowi/Liliyana.

"Kami belum puas, ini awal prestasi kami. Kalau untuk disesajarkan dengan Tontowi/Liliyana saya rasa belum. Mereka prestasinya banyak sekali," kata Debby.

Praveen malah lebih senang disebut ganda pelapis dari Tontowi/Liliyana. "Lebih baik kami dibilang pelapis mereka saja, supaya prestasi kami bisa meningkat," katanya.

Sementara itu, sang pelatih Richard Mainaky punya wejangan khusus kepada keduanya. Richard meminta mereka untuk membumi dan terus berlatih agar bisa menjadi yang terbaik di dunia.

"Setelah menjuarai All England, keduanya jangan sombong dan cepat puas, harus tetap membumi. Fans pasti berharap mereka mendapatkan prestasi yang lebih. Mereka masih bisa berkembang dari segi teknis," ucapnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya