Dikalahkan Klub Jerman, Sejarah Tak Berpihak pada Madrid

Madrid harus menang tiga gol tanpa balas di leg kedua bila ingin terus melaju di Liga Champions.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 07 Apr 2016, 12:10 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2016, 12:10 WIB
20160406-Liga-Champions-Wolfsburg-Real-Madrid-Reuters
Gelandang Wolfsburg, Maximilian Arnold (tengah) melakukan selebrasi usai mencetak gol kegawang Real Madrid pada liga champions di Stadion Volkswagen Arena, Wolfsburg, Jerman (7/4). Madrid takluk atas Wolfsburg dengan skor 2-0. (Reuters/Fabian Bimmer)

Liputan6.com, Wolfsburg - Real Madrid ditaklukkan tuan rumah VfL Wolfsburg 0-2 di laga pertama perempat final Liga Champions di Stadion Volkswagen Arena, Jerman, Kamis dinihari WIB (7/4/2016). Gol Wolfsburg dibuat Ricardo Rodriguez dari titik putih dan Maximilian Arnold.

Pelatih Madrid, Zinedine Zidane, tentu saja kecewa dengan hasil ini. Ia menilai anak asuhnya, terutama di babak pertama, bermain tak cukup bersemangat.

"Demikianlah sulitnya sepak bola. Itu yang akan terjadi saat Anda tidak bermain dengan penuh semangat sejak awal laga," ujar Zidane, seperti dilansir laman resmi UEFA.

 

Baca Juga

  • Trofeo Persija Pemantik Memori Manis PSM di SUGBK
  • Prediksi Starter Borussia Dortmund Vs Liverpool
  • Jadwal Liga Europa: Siaran Langsung 8 April


Kendati begitu, Zidane masih optimistis timnya masih memiliki peluang untuk mengubah defisit dua gol tersebut, saat menjamu Wolfsburg di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, Rabu (13/4/2016) pekan depan.

Meski demikian, langkah Madrid agar bisa lolos ke semifinal sebenarnya cukup berat. Los Blancos harus menang tiga gol tanpa balas di leg kedua bila ingin terus melaju di Liga Champions. Di sisi lain, Wolfsburg cuma perlu hasil imbang atau minimal kalah 0-1 di Santiago Bernabeu.

Wolfsburg Vs Real Madrid
Secara matematis Madrid memang masih memiliki peluang. Namun, sekadar catatan Madrid tak pernah melakukan itu dalam satu dekade terakhir di Liga Champions.

Terakhir kali Madrid keluar sebagai pemenang dalam babak gugur setelah kalah di laga pertama mereka pada musim 2001-2002. Ketika itu mereka mengalahkan Bayern Muenchen dengan skor 2-0 di Santiago Bernabeu, setelah takluk 1-2 di markas lama Muenchen, Stadion Olympiade Muenchen.

Menariknya, pada musim itu Madrid berhasil melaju hingga meraih trofi Liga Champions ke-9. Zidane mencetak gol penentu kemenangan Los Galacticos 2-1 atas Bayer Leverkusen di partai final.

Sementara itu, Zidane minta para pemainnya melupakan kekalahan memalukan ini. Ia menegaskan timnya harus beristirahat dan menyiapkan diri menghadapi laga kedua nanti.

"Kami harus beristirahat dan berpikir tentang laga kedua sebab kami masih memiliki peluang untuk mengubah segalanya," kata mantan bintang timnas Prancis itu.


Sejarah Bagus

20160406-Liga-Champions-Wolfsburg-Real-Madrid-Reuters
Pelatih Wolfsburg Dieter Hecking merayakan kemenangan dengan Max Kruse setelah pertandingan leg pertama liga champions di Stadion Volkswagen Arena, Wolfsburg, Jerman (7/4). Madrid takluk atas Wolfsburg dengan skor 2-0. (Reuters/Fabian Bimmer)

Kekalahan Madrid dari Wolfsburg juga seakan membuktikan lagi jika klub raksasa Spanyol ini selalu kesulitan jika bertemu dengan tim asal Jerman di Liga Champions.

Contohnya, saat Madrid bertemu Bayern Muenchen di semifinal Liga Champions 2011/2012. Mereka dikalahkan Muenchen lewat adu tendangan penalti.

Catatan lain juga menunjukkan, Wolfsburg punya sejarah yang bagus saat jumpa klub Spanyol di kompetisi Eropa, di mana pada empat pertandingan terakhir mereka sukses mengemas 17 gol kontra klub Spanyol.

Terakhir kali Wolfsburg bertemu tim Spanyol di kompetisi Eropa adalah saat mereka berhadapan dengan Villarreal pada babak 32 besar Europa League 2009/2010.

Wolfsburg hanya kalah satu kali dari tujuh partai kandang terakhir mereka di Liga Champions. Manchester United adalah tim yang mengalahkan mereka di Volkswagen Stadium pada Desember 2009 silam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya