Dinilai Keras Kepala, Rossi Malah Beri Saran untuk MotoGP

Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi gagal naik podium di MotoGP Jerman, Minggu (17/7/2016).

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 19 Jul 2016, 08:50 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2016, 08:50 WIB
Valentino Rossi
Valentino Rossi

Liputan6.com, Sachsenring - Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi gagal naik podium di MotoGP Jerman, Minggu (17/7/2016). Dia gagal karena sifat tidak mau mendengarkan arahan dari timnya.

Balapan yang berlangsung di Sirkuit Sachsenring itu diawali dengan lintasan basah. Namun pada pertengahan lomba, sirkuit menjadi kering. Tim Movistar Yamaha sudah meminta Rossi mengganti motornya sejak lap ke-20.

Baca Juga

  • Mourinho Bakal Asah Bek Baru MU Agar Sehebat Pemain Madrid
  • Inilah 5 Raja Dribel Liga Inggris
  • Striker Bidikan Juventus Beri Kode Gabung Barcelona

Namun, pembalap berusia 37 tahun tersebut baru mengganti motornya pada lap ke-23. Rossi pun berdalih melakukan hal itu karena kurang jelas melihat keterangan di lap board.

Karena itu, Rossi pun meminta penyelenggara MotoGP, Dorna Sport SL menghilangkan lap board dan menggantinya dengan sistem komunikasi radio. Dia ingin MotoGP meniru sistem yang sudah digunakan pada ajang balap Formula 1.

"Itu bakal membuat segalanya lebih mudah. Memang ini bukan Formula 1, tapi sistem komunikasi radio itu bisa membuat kami mengontrol situasi dan meningkatkan keamanan," katanya, dikutip dari GPXtra.

Banyak Informasi

"Tim itu punya banyak informasi sepanjang balapan. Sayangnya, mereka tidak bisa memberikan semua informasi hanya dengan menggunakan lap board," ucap Rossi menambahkan.

Rossi melanjutkan, bila MotoGP menggunakan sistem komunikasi radio sejak lama, dia mungkin tidak bakal kehilangan podium dari dua seri terakhir.

"Saat di Assen, bila tim mengatakan kepada saya situasi yang ada di belakang, saya bisa lebih santai dan tidak terjatuh. Sistem ini sangat penting buat saya," ucap pembalap asal Italia tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya