Kiper Jerman Belum Dapat Izin Nikahi Mahasiswi Cantik

Neuer kali ini jatuh hati Nina Weiss, mahasiswi cantik ini ikut dukung Jerman di Piala Eropa 2016.

oleh Risa Kosasih diperbarui 25 Jul 2016, 21:30 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2016, 21:30 WIB
Nina Weiss
Nina Weiss dipacari Manuel Neuer usai putus dari Kathrin Gilch. (www.promiflash.de)

Liputan6.com, Munich - Kisah cinta kiper nomor satu timnas Jerman Manuel Neuer menemui babak baru, setelah putus dari Kathrin Gilch pasca Piala Dunia 2014. Neuer kali ini jatuh hati pada seorang mahasiswi bernama Nina Weiss.

Pada November 2015, mereka baru berani tampil di depan publik sebagai kekasih dalam sebuah malam amal untuk lembaga pemerhati isu AIDS. Ternyata, gala dinner tersebut diinisiasi oleh ayah Nina, Alfred Weiss.

Seperti yang dikutip dari spielerfrauen-wags.com, pada Senin (25/7/2016) malam, Alfred bercerita kalau anaknya tak mengenal sosok Neuer ketika kedua sejoli ini bertemu pertama kali.

"Nina harus memikirkan studinya dulu, baru berpikir soal pernikahan," kata Alfred saat ditanya kapan anaknya menikah dan punya anak.



Nina tengah menempuh pendidikan di Akademi Hukum dan Ekonomi Berlin. Pada pesta minum bir Oktoberfest, keduanya sudah jalan bareng meski tak berkomentar soal status hubungan mereka. Saat itu, kiper Bayern Muenchen itu memang baru putus dengan Kathrin Gilch.

Neuer Sudah Putus dengan Pacar Sebelumnya

Kandasnya hubungan Neuer ini dengan wanita 33 tahun itu kabarnya bukan karena kelakuan negatif salah satu pasangan atau perselingkuhan. Padahal, mereka sudah enam tahun menjalin asmara, yakni sejak 2008 saat Neuer bersama Timnas Jerman memenangi Piala Eropa U-21.

Pada Piala Eropa 2016 lalu, Nina turut hadir mendukung Neuer di tribun penonton bersama Ann-Kathrin Brömmel, kekasih Mario Goetze dan istri Mats Hummels, Cathy Fischer.

Nina Weiss adalah mahasiswi yang dipacari kiper Jerman Manuel Neuer

Sayangnya, prestasi Neuer bersama Der Panzer di Piala Eropa 2016 mesti terhenti di babak semifinal. Jerman disingkirkan tuan rumah Prancis dengan skor 0-2, sehingga tidak bisa melanjutkan tren positif seperti di Piala Dunia 2014 saat Der Panzer menjadi juara. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya