Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok voters yang tergabung dalam Kelompok 85 awalnya meminta agar Kongres Tahunan Pemilihan PSSI digelar pada 11 September 2016. Namun, PSSI tak mengabulkan hal tersebut dan menetapkan 17 Oktober 2016 sebagai waktu Kongres Tahunan Pemilihan.
Permintaan Kelompok 85 tak dikabulkan PSSI dalam KLB PSSI 3 Agustus 2016. Meski sempat melayangkan protes, para voters akhirnya sepakat dengan penetapan waktu tersebut setelah mendengar penjelasan Primo Carvaro, Head of Member Association FIFA.
"Total 85 anggota meminta KLB, itu sudah memenuhi korum. Itulah alasan mengapa kita berada di sini. Pada kode pemilihan PSSI sebelumnya, jeda waktunya adalah 6 bulan. Exco merevisi durasi timeline tersebut sesuai statuta. Prosesnya, empat pekan sebelum KLB agenda akan dikirimkan," kata Carvaro.
Advertisement
Baca Juga
"Lalu, butuh 8 pekan untuk bisa menjalankan KLB dan dua pekan untuk proses verifikasi. Jadi, total waktu yang dibutuhkan adalah 10 pekan. Kami berkompromi dan menemukan solusinya. Namun, tidak mungkin untuk digelar pada September. Kalkulasi kami adalah 17 Oktober," ucapnya.Digulirnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 3 Agustus 2016 di Hotel Mercure adalah respons PSSI terhadap permintaan Kelompok 85 pada Mei 2016. Kala itu, Kelompok 85 yang dipimpin manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, menyerahkan sejumlah berkas kepada PSSI yang ditandatangani 85 voters untuk segera menggulirkan KLB.Setelah melakukan beberapa pertemuan, termasuk bertemu dengan FIFA, PSSI sepakat untuk menggelar KLB pada 3 Agustus 2016. Sehari jelang KLB, Kelompok 85 melakukan konsolidasi di Hotel Borobudur, Jakarta. Dalam kesempatan sebelumnya, mereka juga meminta agar PSSI menetapkan waktu Kongres Pemilihan pada 11 September 2016, sebelum akhirnya mendapat penjelasan FIFA.
Menanggapi keputusan tersebut, Umuh yang awalnya meminta agar Kongres Pemilihan PSSI digelar pada 11 September 2016 akhirnya menerima keputusan. Menurutnya, hasil keputusan KLB PSSI 3 Agustus 2016 sudah sesuai dengan keinginan para voters.
"Ini adalah KLB yang bermartabat. Kawan-kawan juga sudah menyatakan puas dengan hasilnya. Soal tanggal, itu tak jadi masalah. Kita tak boleh memaksakan kehendak. Kita harus menghormati dan berterima kasih kepada FIFA. Kini, saya berharap agar kita tidak terus menyalahkan pengurus lama," ungkap Umuh.