Tontowi / Liliyana Rebut Emas, Christian Hadinata Ikut Merinding

Mantan pemain ganda legendaris tersebut berharap Indonesia tidak cepat puas dengan emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Agu 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2016, 17:30 WIB
Tontowi/Liliyana Persembahkan Emas di HUT Kemerdekaan RI
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir berdiri di atas podium saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan meraih medali usai laga final bulutangkis di Riocentro Pavilion 4, Brasil. (REUTERS/Mike Blake)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan pebulutangkis Indonesia, Christian Hadinata, ikut merasakan kebahagiaan Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir saat berhasil merebut medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Christian bahkan merinding saat mendengar lagu Indonesia Raya berkumandang di Riocentro, Pavilon 4, Brasil, Rabu (17/8/2016) .

"Mungkin bukan hanya saya saja yang merinding, seluruh rakyat Indonesia yang menonton pun pasti merasakan hal yang sama," kata Christian saat dihubungi Liputan6.com, Kamis siang (18/8/2016).

Tontowi/Liliyana mengakhiri paceklik emas Indonesia di Olimpiade 2016 usai mengalahkan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dua set langsung dengan skor 21-14, 21-12. Kemenangan ini sekaligus membangkitkan kembali tradisi emas Indonesia di Olimpiade yang sempat terhenti di Olimpiade London 2012 lalu.

Medali emas Tontowi/Liliyana semakin terasa spesial karena diraih saat HUT Republik Indonesia ke-71. Sejak pertama kali digelar pada Olimpiade Barcelona 1992, ini juga kali pertama ganda campuran mempersembahkan medali emas bagi Merah Putih.

Christian Hadinata (Liputan6.com/Bogi Triyadi)

Christian yang pernah menjadi salah satu pemain ganda terbaik di Indonesia menilai Tontowi/Liliyana punya kualitas di atas lawannya. Menurut Christian, kunci kemenangan Owi/Butet adalah menyerang sejak awal tanpa memberi celah kepada lawan.

"Owi (Tontowi) juga punya service dan smash yang akurat dan memiliki power mendukung. Kekompakan mereka berdua juga membuat ganda campuran Malaysia sulit mengimbangi mereka," kata mantan pengurus PP PBSI tersebut.

Indonesia sebenarnya mengirimkan 10 atlet bulu tangkis ke Olimpiade 2016. Mereka tampil di nomor tunggal putra/i, ganda putra/i, dan ganda campuran. Namun sayang tidak satu nomo pun yang mengikuti jejak Tontowi/Liliyana. Wakil-wakil Indonesia lainnya bertumbangan di babak awal dan pulang tanpa medali.

"Jangan puas dengan hasil yang diraih di Olimpiade 2016. Tetap berlatih supaya bisa menyumbang (prestasi) bagi Indonesia."

Christian Hadinata merupakan salah satu mantan pemain ganda tersukses yang pernah dimiliki di Indonesia. Tak hanya di nomor ganda putra, pria yang sudah berusia 66 tahun itu juga sukses merebut sejumlah prestasi di nomor ganda campuran. Salah satu prestasi terbaik Chandra yakni meraih gelar All England dari nomor ganda campuran bersama Imelda Wiguna.

Laporan: Gamal Adnando/Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya