6 Pemain yang Kariernya 'Dibunuh' Guardiola

Pep Guardiola selama ini dikenal sebagai manajer yang kalem di dalam dan luar lapangan.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 19 Agu 2016, 19:01 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2016, 19:01 WIB
Afrika Terkaya
3. Yaya Toure (Pantai Gading), salah satu bagian dari generasi emas Pantai Gading ini dipercaya memiliki kekayaan mencapai 855 miliar rupiah. Hal itu wajar mengingat dirinya pernah tiga kali menjadi pemain terbaik Afrika. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Manchester - Pep Guardiola selama ini dikenal sebagai sosok yang kalem di dalam dan luar lapangan. Manajer Manchester City itu jarang berkonfrontasi dengan lawannya meski kerap mendapat provokasi.

Namun ternyata, Guardiola juga punya sisi yang "kejam". Ia tak segan-segan mengasingkan anak asuhnya jika tidak sesuai dengan keinginannya.

Musim ini, Guardiola sudah mengisyarakat kekejamannya pada dua pemain, yakni Yaya Toure dan Joe Hart. Bahkan, manajer asal Spanyol itu tidak menurunkan keduanya dalam dua laga perdana City.

Lalu, siapa saja pemain yang kariernya pernah "dibunuh" Guardiola. Berikut ulasannya seperti dilansir The Sun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Ronaldinho

Ronaldinho
Ronaldinho meraih puncak kejayaannya saat memperkuat Barcelona, bersama tim asal Katalunya itu dirinya berhasil mencetak 70 gol dari 145 penampilan di La Liga Spanyol. (AFP/Cesar Rangel)

Pada 2004, Ronaldinho merupakan pemain terbaik di dunia. Seluruh penggila bola kagum dengan teknik individu pemain asal Brasil tersebut.

Namun kegemilangan Ronaldinho ternyata tidak dianggap oleh Guardiola. Setelah performanya melorot, Guardiola langsung mendepaknya pada 2008.

Guardiola rela mendapat cemooh fans karena penjualan tersebut. Namun, Guardiola berkukuh keputusannya benar dan menyebut Ronaldinho hanya fokus berpesta, sehingga penampilannya tidak cemerlang lagi.


2. Deco

Deco
Deco didatangkan Barcelona dari FC Porto tahun 2004 dan meraih gelar Gelandang Terbaik Eropa tahun 2005/2006. (AFP/Lluis Gene)

Semusim sebelum Deco bergabung, Barca tersingkir dari Piala UEFA. Bahkan, saat itu Barca tersingkir oleh klub Skotlandia, Celtic.

Namun, Deco mengubah semua itu saat memutuskan bergabung. Barcelona menjadi juara Liga Spanyol dan menjadi salah satu tim paling menakutkan di Eropa.

Sayang kehadiran Guardiola mengubah peruntungan pemain asal Portugal tersebut. Deco dibuang ke Chelsea karena Guardiola lebih memilih pemain jebolan La Masia, Xavi dan Andres Iniesta.


3. Yaya Toure

Yaya Toure
Yaya Toure (Reuters/Bobby Yip)

Yaya Toure menjadi bintang di Barcelona pada era Frank Rijkaard. Bahkan, ia bisa bermain di semua posisi di lini tengah dan pertahanan.

Namun Guardiola rupanya tidak suka dengan gaya permainan pemain asal Pantai Gading tersebut. Meski menahannya selama dua musim, Guardiola menendang Toure ke Manchester City pada 2010.

Uniknya musim ini keduanya kembali bertemu di City. Dan tampaknya Guardiola akan kembali membuangnya dalam waktu dekat.


4. Samuel Eto'o

samuel eto'o
Mantan striker Barcelona, Samuel Eto'o. (AFP/Filippo Monteforte)

Nasib Eto'o sama seperti Yaya Toure. Ia merupakan salah satu bintang di bawah asuhan Rijkaard.

Akan tetapi Guardiola menunjukkan kekejamannya ketika ditunjuk menjadi pelatih tahun 2008. Ia langsung ingin menjual Eto'o bersama Ronaldinho dan Deco pada musim panas saat itu.

Eto'o akhirnya menolak dan baru dijual setahun kemudian. Ironisnya ia pindah sebagai bagian dari transfer Zlatan Ibrahimovic.


5. Zlatan Ibrahimovic

20160808-Manchester-United-Leiceste-Cityr-Zlatan-Ibrahimovic-Reuters
Striker MU, Zlatan Ibrahimovic melakukan selebrasi usai mencetak gol kegawanga Leicester City pada Piala Community Shield di stadion Wembley, London, Inggris, (1/8). MU juara usai mengalahkan Leicester City dengan skor akhir 2-1. (Reuters/Eddie Keogh)

Barcelona membuat kehebohan saat mendatangkan Ibrahimovic dari Inter Milan tahun 2009. Mereka rela mengeluarkan dana 59 juta pounds plus Eto'o untuk striker asal Swedia tersebut.

Padahal, seperti diketahui gaya bermain Ibra tidak sesuai dengan karakter Guardiola. Nyatanya transfer itu tetap dijalankan karena Barca tidak mau kalah dengan Real Madrid yang merekrut Cristiano Ronaldo dan Kaka.

Terbukti Ibra hanya bertahan semusim di Camp Nou. Guardiola lebih sering mencadangkannya sebelum dipinjamkan ke AC Milan pada tahun 2010. Ibra pun dibuang secara permanen pada 2011.


6. Bastian Schweinsteiger

Bastian Schweinsteiger
Dua klub asal Italia, Juventus dan Napoli, menolak untuk menampung gelandang Bastian Schweinsteiger. (AFP)

Nama terakhir yang pernah dikucilkan Guardiola adalah Schweinsteiger. Julukan sebagai Raja Muenchen yang disematkan padanya seolah hilang ketika Guardiola menjadi pelatih.

Ya, Guardiola lebih memilih mengabaikannya dan menjualnya ke MU musim panas tahun lalu. Gaya bermain yang tidak sesuai menjadi alasan penjualannya saat itu.

Guardiola juga menganggap usia Schweinsteiger sudah terlalu tua untuk bisa bersaing dengan pemain lain.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya