Kemenpora Minta Jaminan Tak Ada Ricuh Lagi di PON Jabar

Kericuhan mencederai spirit PON, khususnya di Jabar.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 20 Sep 2016, 15:50 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2016, 15:50 WIB
Gatot S Dewabroto
Gatot S Dewabroto (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bandung - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), kecewa dengan adanya kericuhan di arena polo air Stadion Si Jalak Harupat, PON 2016 Jawa Barat, Senin (19/9/2016). Kemenpora meminta PB PON menjamin tidak ada kericuhan lagi selama PON Jabar berlangsung.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S. Dewabroto, meminta kericuhan tidak boleh terulang di cabang olahraga PON Jabar manapun. Menurut Gatot, kericuhan itu mencederai spirit PON, khususnya di Jabar.

"Kami kirimkan surat kepada PB PON untuk meminta klarifikasi tentang kejadian kemarin," kata Gatot.

"Kami juga minta jaminan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Termasuk jaminan untuk mengutamakan keamanan seluruh kontingen peserta," tegasnya.

Seperti diketahui, kericuhan terjadi ketika tim polo air putra Jawa Barat berjumpa Sumatera Selatan di babak semifinal, kemarin. Salah satu personel tim polo putra DKI Jakarta, memperingatkan salah satu aparat yang melempar botol air mineral ke kolom polo air.

Namun, aparat tersebut tidak terima ditegur oleh salah satu anggota tim polo air DKI. Tindakan anarkis dari aparat membuat para atlet DKI, baik putra maupun putri, terluka.
Pemain dari kedua provinsi itu saling kejar di dalam kolam renang yang berada di Kompleks Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya