Liputan6.com, Manila - Filipina boleh saja punya Philippines Sport Stadium yang megah. Namun sejarah olahraga negara ini ternyata ada di Rizal Memorial Stadium yang menjadi bagian dari Rizal Memorial Sports Complex.
Baca Juga
Letak stadion ini cukup jauh dari tempat Liputan6.com menginap. Saya yang menyambanginya, Minggu (20/11/2016) harus menempuh perjalanan selama satu jam menggunakan taksi.
Sesampainya di sana, saya mendapat pemeriksaan dari petugas yang berjaga. Walau sudah menunjukkan ID Piala AFF, namun petugas tetap bertanya tujuan saya datang ke sana.
Maklum, meski ada Piala AFF, namun gaungnya memang tidak terasa di kota ini. Bahkan stadion yang bakal jadi tempat laga ketiga Indonesia ini tidak ada spanduk atau ornamen lain sebagai tanda venue Piala AFF 2016.
Sepintas Rizal Memorial Sports Complex, sama seperti SUGBK, dengan banyak venue olahraga di dalamnya. Namun di sini versi lebih kecil dan kurang terawat.
Di dekat pintu, terpampang papan yang menunjukkan venue olahraga yang ada di dalam kompleks tersebut. Seperti renang, taekwondo, bowling, judo, hingga tinju.
Namun tidak semuanya dari venue di atas beroperasi saat saya ke sana. Entah memang karena libur atau bahkan sudah tidak terpakai lagi.
Sebuah papan juga menarik perhatian saya di depan pintu masuk. Yakni memorabilia atlet Filipina yang tewas saat Perang Dunia II tahun 1941-1945.
Selain itu terdapat pula sasana tinju di dalam kompleks ini. Menariknya sasana ini pembangunannya terinspirasi dari petinju legenda Filipina, Manny Pacquiao.
Advertisement
Indonesia Juara SEA Games 1991
Khusus untuk lapangan sepak bola, sebagian besar tribun juga tidak ada kursi layaknya SUGBK. Deretan kursi hanya terdapat di tribun VIP.
Namun untuk kualitas lapangan sebenarnya tidak terlalu buruk. Maklum, stadion ini menggunakan rumput artifisial setelah direnovasi tahun 2011 lalu.
Satu hal yang menarik perhatian adanya museum olahraga di dalam kompleks ini. Sayangnya, saya tidak bisa masuk ke dalam karena hanya beroperasi di hari kerja.
Yang jelas bagi Indonesia stadion ini punya kenangan manis. Pasalnya, gelar terakhir sepak bola kita didapat di sana melalui medali emas SEA Games. Saat itu Aji Santoso dan kawan-kawan menang 4-3 dalam drama adu penalti atas Filipina.