Liputan6.com, Fuzhou - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dipaksa bermain rubber game selama 1 jam 14 menit di final China Open Super Series Premier 2016. Pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu menang dengan skor 21-13, 22-24, dan 21-1 atas pasangan tuan rumah, Zhang Nang/Li Yinhui.
Baca Juga
Advertisement
Bermain di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, Tiongkok, Minggu (20/11/2016) petang WIB, Tontowi/Liliyana mengawali gim pertama dengan baik. Mereka selalu unggul dalam perolehan poin dari pasangan baru Tiongkok itu. Mulai 3-0, 8-4, dan 11-6 hingga interval pertama.
Zhang/Li sangat terlihat kesulitan meladeni permainan Tontowi/Liliyana hingga kalah di gim ini. Sebaliknya, Tontowi/Liliyani tampak berada di atas angin.
Memasuki gim kedua, situasi berbalik. Zhang/Li sempat memimpin 5-1 sebelum disamakan menjadi 8-8. Kejar-mengejar angka pun terjadi. Zhang/Li kembali unggul 19-15.
Akan tetapi, Tontowi/Liliyana tak menyerah begitu saja. Enam angka yang diraih ganda campuran Indonesia membuat skor berbalik 20-19.
Pertandingan pun berlangsung tegang. Setelah dua kali deuce, Zhang/Li akhirnya mengamankan dua angka tambahan untuk merebut gim kedua.
Game Penentu
Gim Penentu
Di gim penentu, Tontowi/Liliyana langsung tancap gas hingga unggul 6-0. Zhang/Li sempat memperkecil skor menjadi 6-8. Namun, setelah itu mereka tak bisa mengimbangi permainan Tontowi/Liliyana.
Hingga akhirnya pengembalian Li yang nyangkut di net membuat pasangan Indonesia keluar sebagai juara.
Dengan menangnya Tontowi/Liliyana, Indonesia membawa pulang dua gelar dari China Open. Sebelumnya, ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon telah memastikan gelar juara lebih dulu. Kevin/Marcus mengalahkan unggulan empat asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen dengan skor 21-18 dan 22-20 di partai final ganda putra.