Selain Arsenal, Ini 5 Opsi Arsene Wenger

Kontrak Arsene Wenger dengan Arsenal selesai akhir musim ini.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 20 Feb 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2017, 10:00 WIB
Pelatih Arsenal Arsene Wenger.
Pelatih Arsenal Arsene Wenger. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, London - Tetap menangani Arsenal atau pergi, keputusan menjadi milik Arsene Wenger. Yang jelas, tekanan untuk hengkang akan semakin besar jika pasukannya dikejutkan Sutton United, Selasa (21/2/2017) dini hari WIB.

Sejauh ini bertahan adalah preferensi utamanya. Meski kontraknya habis akhir musim ini, pelatih asal Prancis tersebut masih dipercaya pemilik mayoritas saham klub Stan Kroenke. Dilaporkan Arsenal sudah menyiapkan ikatan kerja baru berdurasi dua tahun bagi Wenger.

"Keinginan saya adalah selalu melatih Arsenal dan saya telah menunjukkan hal itu. Saya cukup dewasa untuk menganalisis situasi," kata Wenger, dilansir Sports Mole.

Skenario ini akan membuat mayoritas suporter Arsenal resah. Mereka merasa klub harus segera mengganti pelatih jika ingin meraih prestasi.

"Saya berharap Arsenal mengalahkan Sutton, dan kemudian pertandingan tandang melawan Liverpool. Jika menang, mungkin keraguan terhadap Wenger bakal memudar," kata mantan striker Arsenal, Thierry Henry.

Selain terus menangani Arsenal, apa opsi Wenger lainnya? Berikut pilihan yang bisa diambil sosok berjuluk The Professor tersebut.

Liga Tiongkok

Wenger pernah bekerja di Asia Timur. Sebelum memimpin Arsenal, dia menangani klub Jepang Nagoya Grampus Eight.

Arsene Wenger bersama Nagoya Grampus Eight. (The 18)

Koleganya, seperti Luiz Felipe Scolari, Andre Villas-Boas, Gustavo Poyet, Manuel Pellegrini, Felix Magath, Fabio Cannavaro, serta mantan anak asuhnya di Nagoya, Dragan Stojkovic, yang sudah terlebih dahulu tiba di sana. Dengan kehadiran mereka, bisa jadi Wenger tertarik menerima tantangan di Tiongkok.

Wenger juga dapat tergoda tawaran gaji tinggi. Di sini dia dipastikan memiliki banyak peminat yang tertarik menggunakan jasanya.

Serie A

Arsene Wenger dan Massimiliano Allegri bisa bertukar posisi musim depan. (Talk Sport)

Hampir mustahil menangani klub Liga Inggris lain, Wenger dapat tergoda menjajal kemampuan ke Italia. Jika Massimiliano Allegri benar menggantikannya di Emirates, Wenger bisa menjadi pilihan Juventus.

Klub lain yang bisa menjadi opsi Wenger adalah AC Milan. Kaya tradisi, klub Kota Mode itu belakangan minim prestasi.

Setelah bereksperimen dengan pelatih muda, Milan boleh berpaling ke sosok berpengalaman seperti Wenger untuk kembali ke trek.

Barcelona

Klub La Liga yang paling mungkin merekrut Wenger. Baik Wenger dan Barcelona memiliki filosofi sama sehingga tidak butuh waktu lama menyatukan visi.

Kursi pelatih pun berpeluang lowong karena posisi Luis Enrique juga terancam. Wenger pasti tertarik bergabung dengan klub yang berkali-kali menghentikannya di Liga Champions, termasuk pada final edisi 2006.

Arsene Wenger didekati Barcelona pada 2001. (101 Great Goals)

Wenger juga hampir mendarat di Camp Nou pada 2001. Presiden Barcelona ketika itu, Joan Gaspart, begitu menginginkannya. Namun, Arsenal menolak melepas Wenger.

Ligue 1

Setelah meninggalkan Prancis 23 tahun silam, Wenger bisa tertarik pulang ke kampung halaman. Apalagi sepak bola di sana sudah jauh berkembang.

Paris Saint-Germain yang merupakan salah satu peminatnya, saat ini masih percaya dengan Unai Emery. Opsi lain adalah kembali ke Monaco.

Posisi nakhoda berpotensi kosong jika Leonardo Jardim, direkrut klub-klub raksasa Eropa. Wenger sempat menangani Monaco periode 1987-1994 dan menjuarai Liga Prancis dan Piala Prancis.

Arsene Wenger menangani Monaco. (World Soccer Talk)

Timnas

Waktu Wenger menangani timnas di turnamen internasional semakin sedikit. Prancis dan Inggris adalah dua negara yang paling mungkin ditanganinya.

Arsene Wenger berbincang dengan Didier Deschamps. (Huffington Post)

Masalahnya, Prancis fokus bersama Didier Deschamps, sementara Inggris baru saja menunjuk Gareth Southgate.

"Semua mungkin terjadi. Saya kurang yakin Wenger mau melatih timnas karena banyak waktu lowong. Dia memilih bekerja setiap hari," kata Henry.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya