Liputan6.com, Jakarta Sifat sombong sering kali menyebabkan seseorang terjerembab. Ini dirasakan Valentino Rossi saat memutuskan hijrah ke Ducati pada musim 2011-2012.
Seperti diketahui, Rossi telah terjun di dunia balap Grand Prix sejak 1996. Dia lalu dilabeli sebagai pembalap jenius lantaran berhasil mengumpulkan 9 gelar juara dunia di empat kelas berbeda (125cc, 250cc, 500cc, dan MotoGP).
Baca Juga
Di tengah popularitas yang sedang berada di puncak, Rossi memilih menjajal petualangan barunya bersama tim Ducati. Tapi keputusan yang dilakukan malah dianggap blunder oleh sebagian kalangan.
Ini tak lepas dari kegagalannya mengantarkan Ducati merebut juara dunia. Rossi pun bercerita sejak itu ia selalu ingat nasihat ayahnya, Graziano Rossi.
Graziano saat itu berkata dalam menjalani karier di MotoGP, ia selalu menekankan agar tidak jadi pembalap arogan meski telah meraih banyak kesuksesan di dunia balap. Sejak kejadian tersebut The Doctor mengambil banyak pelajaran untuk tampil jauh lebih baik lagi.
"Ayah saya, Graziano, selalu mengajarkan saya bahwa sifat arogan tak akan berguna dalam menjalani karier di dunia balap. Nasihat itu menjadikan saya orang yang rendah diri dan tidak bodoh untuk menyadari ada pembalap lain yang mungkin bisa mengalahkan saya di lintasan meski pengalaman saya jauh lebih banyak," kata Rossi dikutip dari AS, Selasa (28/2/2017).
Advertisement
(David Permana)