5 Alasan Barcelona Tak Perlu Tangisi Kepergian Luis Enrique

Luis Enrique memutuskan mundur dari jabatan pelatih Barcelona pada akhir musim.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Mar 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2017, 17:30 WIB
Barcelona
Pelatih Barcelona Luis Enrique tak ingin meremehkan Atletico Madrid. (AP Photo/Daniel Ochoa de Olza)

Liputan6.com, Barcelona - Pengumuman besar hadir selepas Barcelona menang 6-1 atas Sporting Gijon dan mengambil alih puncak klasemen Divisi Primera dari tangan Real Madrid. Luis Enrique mengumumkan mundur dari jabatan pelatih Barcelona pada akhir musim ini.

Kepergian sang pelatih tentu mengejutkan semua pihak. Namun, ada lima alasan mengapa keputusan pergi Enrique dari Barcelona dirasa tepat.

Luis Enrique akan meninggalkan Barcelona pada akhir musim ini. Artinya, hanya tiga musim Enrique menangani klub asal Katalan tersebut.
 
Dia telah memenangkan delapan dari sepuluh gelar yang bisa dia raih. Tiga trofi lagi masih dapat dia peroleh pada musim ini bersama Barcelona.

Kontrak Enrique bersama Los Azulgrana memang akan kedaluwarsa pada 30 Juni 2017. Masa depannya menjadi perdebatan karena acap menunda-nunda keputusan memperpanjang kontrak. Hingga akhirnya, Enrique memilih untuk pergi.

"Selama pramusim, saya telah mengadakan pertemuan dengan Albert Soler (Direktur Olahraga) dan Robert Fernandez (Direktur Teknik) dan saya memberitahu mereka ada kemungkinan tidak akan memperpanjang kontrak," jelas Enrique.

Pergi memang jadi alasan terbaik. Mengapa? Kami akan sajikan lima alasan mengenai itu dikutip dari Sportskeeda:

Perencanaan Skuat yang Buruk

Trio MSN Antar Barcelona Lolos ke Perempat Final
Para pemain Barcelona merayakan gol yang dicetak Neymar ke gawang Athletic Bilbao. Pada awal babak kedua melalui penalti yang dicetak Neymar, Barca berhasil unggul 2-0. (AFP/Lluis Gene)

1. Perencanaan Skuat yang Buruk

Barcelona memulai musim dengan Gerard Pique, Jeremy Mathieu, Marc Bartra dan Thomas Vermaelen sebagai bek tengah di tim. Soal pengelolaan tim ini bisa dibilang buruk, lini belakang jadi contoh.

Enrique sebenarnya punya Marc Bartra yang muda, dan kuat. Namun, dia malah menjualnya dan memilih untuk membeli Samuel Umtiti. Vermaelen juga herannya dipinjamkan. Praktis, El Barca hanya punya tiga bek tengah saja, yakni Pique, Mathieu, dan Umtiti.

Terbukti, ketiganya sangat keteteran. Saat dibantai oleh PSG jadi contoh. Sering terlihat bagaimana Umtiti dan Pique susah sekali koordinasi untuk menghadapi Julien Draxler yang mengacak-acak pertahanan.

Situasi Kontrak Lionel Messi

Barcelona, Lionel Messi
Ekspresi pemain FC Barcelona, Lionel Messi saat gagal memanfaatkan peluang mencetak gol ke gawang Villareal CF pada lanjutan La Liga Spanyol di El Madrigal stadium, Villareal, (8/1/2017). Barcelona bermain imbang 1-1. (AFP/Jose Jordan)

2. Situasi Kontrak Lionel Messi

Situasi kontrak Lionel Messi jadi bahan perbiincangan dalam enam bulan terakhir. Ada banyak rumor yang menghiasi.

Banyak kabar kalau kontrak itu sengaja diulur-ulur karena Luis Enrique. Sebab memang, di sebuah klub pekerjaan manajer yang paling berhak menentukan masa depan pemain.

Selain itu, Messi juga dikabarkan tak suka dengan taktik yang diusung Enrique. Belakangan kabar keretakan hubungan keduanya memanas.

Transfer yang Buruk

Samuel Umtiti
Bek Samuel Umtiti memilih bergabung bersama Barcelona karena trio MSN. (AFP)

3. Transfer yang Buruk

Terlepas dari Luis Suarez, Enrique banyak sekali mendatangkan pemain. Ivan Rakitic, Douglas, Claudio Bravo, Marc Andre ter Stegen, Jeremy Mathie, Aleix Vidal Arda Turan, Denis Suarez, Jasper Cillessen, Lucas Digne, Samuel Umtiti , Paco Alcacer dan André Gomes.

Dari sekian nama itu, hanya Umtiti dan Ter Stegen yang bisa dibilang punya penampilan yang terbukti. Ini tentu sangat kontras karena Barcelona pastinya sudah mengeluarkan banyak uang demi menuruti keinginan Enrique.

Hilangnya Jati Diri Barcelona

Barcelona
Trio penyerang Barcelona, Luis Suarez (kiri) bersama Neymar (tengah) dan Lionel Messi, pada laga kontra Real Madrid, di Estadio Camp Nou (3/12/2016). Trio MSN Barcelona berhasil mencetak gol ke-300, Kamis (12/1/2017) dini hari WIB. (EPA/Toni Albir)

4. Hilangnya Jati Diri Barcelona

Ketika Pep Guardiola cabut dari Barcelona, dia meninggalkan tradisi yang bagus. El Barca diubahnya dengan strategi tiki-taka.

Namun demikian, belakan di tangan Enrique hal itu belakangan berubah. Bola sering kali hanya diarahkan ke trio penyerang mereka, Luis Suarez, Lionel Messi maupun Neymar.

Dalam pertandingan melawan Leganes, Barcelona bahkan sampai menurunkan 10 pemain non-Spanyol. Sesuatu yang tak pernah mereka lakukan dalam sejarah klub.

Hilangnya La Masia di Tim

Sergi Roberto. (Sport)
Sergi Roberto.

5. Hilangnya La Masia di Tim

Sejak kehadiran Enrique, lulusan La Masia seperti sulit menembus tim utama. Diakui, Rafinha, dan Sergio Roberto memiliki peran penting. Namun, hanya mereka berdua saja.

Padahal, banyak pemain yang promosi, sebut saja,  Denis Suárez, Jordi Masip, Adama Traore, Alen Halilovic, Munir El Haddadi, Sandro Ramirez dan Sergi Samper. Namun demikian, tak ada satupun dari mereka yang diberi waktu banyak oleh Enrique.

Oleh sebab itu, bersama Enrique Barcelona malah sering belanja pemain. Mereka cenderung malas memanfaatkan akademi sendiri.(I. Eka Setiawan)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya